Minggu, 14 November 2010

Ice cream dan Kegemukan

Akibat komposisinya yang sarat akan energi, protein, dan lemak, terutama lemak jenuh, Ice cream kerap dituding sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

Padahal, kontribusi energi Ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sakitar 10 persen dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15 persen dari total kebutuhan lemak perhari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika Ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

Kegemukan lebih tepat disebabkan oleh kebiasaan makan yang kurang baik terutama energi dan lemak yang berlebihan serta kurangnya aktivitas fisik. Obesitas lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Risiko anak mengalami obesitas bila salah satu orangtuanya obesitas adalah 30 persen. Risiko tersebut meningkat ménjadi 70 persen apabila kedua orangtuanya obesitas.

Anggapan yang salah tentang Ice cream juga terjadi pada ibu hamil. Masyarakat berpandangan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi es, termasuk Ice cream. Hal yang dikhawatirkan adalah lahirnya bayi dengan bobot tubuh yang terlalu besar (oversize baby). Ice cream adalah makanan yang dikonsumsi sebagai kudapan. Oleh karena itu, tidak akan menambah energi terlalu banyak jika dikonsumsi secara wajar. Jumlah konsumsi Ice cream yang wajar adalah dua hingga tiga cangkir per minggu.

Penyebab Batuk Pilek

Banyak anggota masyarakat menyangka Ice cream sebagai penyebab batuk pilek. Hal ini sama sekali tidak benar. Sebab, ketika masuk ke mulut, Ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan Ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat Ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

Hal yang berbeda terjadi apabila seseorang mengonsumsi es jeruk. Air yang dingin tidak lantas naik suhunya saat masuk ke mulut. Kenaikan suhu air lebih lambat terjadi sehingga , sehingga saat air es masuk ke kerongkongan, suhunya masih sangat rendah. Hal inilah yang justru menyebabkan batuk atau pilek. Di negara-negara empat musim, Ice cream justru dikonsumsi saat musim dingin. Hal ini dilakukan karena energi Ice cream yang tinggi dipercaya dapat membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat.

Ice cream juga digunakan sebagai obat pilek. Hal ini dilakukan karena seseorang yang menderita pilek diharuskan mengonsumsi cairan dalam jumlah besar agar tidak mengalami dehidrasi. Ice cream yang juga mengandung air dapat digunakan sebagai penyedia cairan tubuh, terlebih rasa dan teksturnya sangat disukai oleh penderita, sehingga konsumsinya akan sangat membantu penyembuhan.

Meskipun demikian, Ice cream sebaiknya dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma. Ketiga penyakit tersebut dapat kambuh apabila terinduksi oleh suhu dingin. (eurekaindonesia)

Lihat juga :
Wine
Soto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar