Rabu, 27 Oktober 2010

Mencicipi Sate Goreng Ringin Kronggahan

Senin 5 April 2010, saya bersama dengan Indra dan istrinya makan siang di warung sate kambing Pak Tris Kronggahan. Kami sengaja makan siang di warung ini karena ingin menikmati kelezatan sate goreng Pak Tris yang legendaris di Jogja.

Warung sate Pak Tris terletak di dusun Kronggahan, Mlati, Sleman. Letaknya dari terminal Jombor ke barat sampai dengan bertemu pertigaan yang ditengahnya ada pohon ringin, dan warung Pak Tris dekat pertigaan itu [sebelumnya kalau dari arah Jombor]. Oleh karena itu sate Pak Tris terkenal juga sebagai sate ringin.

Warung sate kambing Pak Tris Kronggahan dirintis oleh Pak Sutrisno Hadipandoyo pada tahun 1978, dan sejak tahun 1980 mulai berjualan sate goreng, sebelumnya masih berjualan sate bakar seperti warung sate yang lainnya. Sedangkan keahlian memasak sate merupakan warisan turun temurun dari mBah Wongsoredjo yang merupakan kakek Pak Sutrisno.

Warung sate ini menyajikan menu tongseng, gulai, tengkleng dan tentu saja sate goreng sebagai andalannya. WWarung mulai buka jam 7 pagi, dan pengunjung sangat ramai ketika jam makan siang. Pelanggan warung ini datang dari berbagai macam kalangan, termasuk juga beberapa pegawai pemerintahan di Sleman. Saat kami datang terlihat beberapa pegawai dengan seragam dinas sedang menikmati makan siangnya.
Ketika kami datang, suasana warung sangat ramai oleh pembeli, beruntung masih memperoleh tempat duduk meskipun harus berbagi meja dengan pengunjung yang lebih dulu datang. Kami kemudian memesan makan siang kami, saya memesan sate goreng dan tongseng daging, Indra memesan tongseng kepala kambing dan gulai, sementara Wida [istri Indra] memesan sate goreng daging seperti saya.

Tidak perlu menunggu terlalu lama, pesanan kami sudah datang dan terhidang di atas meja. Pelayanan yang cepat ini karena untuk sekali masak Pak Tris bisa memasak untuk 10 porsi, sehingga menghemat waktu dan memudahkan takaran bumbunya. Kami pun segera menikmati makan siang sesuai pesanan kami masing-masing, saya menikmati sate goreng dan tongseng, serta sempat mencicipi gulai pesanan Indra.

Menurut saya, sate goreng dan tongseng di warung ini rasanya istimewa, dagingnya empuk, tidak bau prengus dan bumbunya terasa pas di lidahku, nyamleng. Tidak rugi saya bela-belain ngajak Indra dan istrinya datang ke warung ini.

Setelah makan, saya membayar makan siang kami. Untuk makan siang bertiga yang terdiri dari 2 porsi tongseng, porsi sate goreng dan seporsi gulai beserta nasi putih dan minuman, menghabiskan uang 50 ribu, sangat murah sekali. Ternyata seporsi tongseng/ sate/ gulai ditambah nasi putih hanya Rp. 9.000,00.

Daftar Harga:
1. Tongseng/ sate/ gulai/ tengkleng : 8000,00
2. Nasi Putih: Rp 1.000,00 (kulineronline)


Lihat juga :  wine


dim sum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar