Rabu, 27 Oktober 2010

Kepincut enaknya Sate Bebek

Penggemar bebek sebaiknya menguji kelezatan sate bebek dari warung ini. Daging bebeknya empuk, gurih, garing dan dibalut bumbu kecap yang wangi legit. Saat digigit lemaknya sudah lumer. Dicocol dengan sambal kacang yang lembut plus sambal kecap, rasanya memang jadi nyuss... enak tenan!

Bosan dengan sajian bebek tetapi siang itu saya pengin makan bebek. Maka sayapun menyambangi warung sate bebek Mang Encus. Dari jauh banner yang hijau kuning sudah mencolok 'Sate Bebek Pak Encus Asli tambak Banyumas'. Panggangan yang berada di bagian depan sudah mengepulkan aroma wangi sate yang dibakar.

Menunya serba bebek, dan tinggal dipilih, Ada bebek panggang, bebek goreng, gule bebek, bebek rica-rica dan tentunya sate bebek. Karena bosan dengan begor. Jadilah saya memesan bebek rica-rica dan sate bebek.

Sate bebek memang sudah bolak-balik saya cicipi di restoran bermenu bebek. Namun bolak-balik pula saya kecewa. Biasanya potongan besar, dagingnya alot dan bumbunya tidak meresap. Saat digigit harus bertempur dulu dengan daging yang keras belum lagi tetesan lemaknya berlimpah. Hmm... saya pun jadi berharap cemas dengan pesanan sate bebek racikan mang Encus, meskipun saya sudha dengar sate bebeknya juara!

Meskipun namanya kayak nama Sunda, pak Encus asli daerah Tambak, Banyumas, Jawa Tengah. Seporsi, 10 tusuk sate bebekpun disajikan cantik di atas piring dengan irisan timun plus tomat. Wah, tampangnya persis sate ayam, tidak terlalu besar potongannya dan pinggirnya gosong-gosong kecokelatan.

Semangkuk besar sambal kacang disajikan sebagai pelengkap, berikut sebotol sambal kecap yang tersedia dalam botol plastik besar. Sekali gigit tanpa bumbu, satenya terasa empuk, lembut dengan aroma ketumbar dan bawang putih yang wangi. Setelah dicocok sambal kacang yang halus mulus plus sambal kecap, hmm…rasanya sungguh lezat! Apalagi tak ada tetesan lemak berlebihan bahkan potongan kulit bebeknya terasa empuk juga.

Yang bikin saya agak kaget justru tampilan bebek rica-rica. Terbayang rica-rica Manado yang merah menyala dan garang, yang ini justru kuning kental. Waktu sausnya mendarat di lidah yang terasa justru rasa manis. Hmm..ternyata salah duga, setelah dua tiga kali disuap barulah sengatan cabai gaya Jawa, lembut tetapi nonjok langsung beraksi.

Potongan daging bebek yang mungilpun sangat empuk, lembut, menyatu dengan bumbu rica yang kental. Ternyata menurut si mbak pelayan, rasa manis rica-rica ini karena pemakaian kecap dan gula Jawa. O la la.. ternyata rica-rica gaya Banyumas! Lembut manis mengelus di awal tetapi dahsyat menonjok di akhir. Buktinya keringat sayapun mengucur dari dahi dan leher. Suegerr tenan!

Melihat kedahsyatan bebek pak Encus ini saya pun jadi tergelitik untuk menguji olahan bebek yang paling populer, begor. Jadilah saya memesan sepotong dada bebek goreng. Potongan dada bebek yang cukup besar ditaburi remahan halus bumbu yang kekuningan. Sambal yang kental kemerahanpun disajikan sebagai pelengkap.

Sengaja saya potong begor dengan sendok. Wouuw… begitu mudah daging bebek sobek dan terlepas dari tulangnya. Rasanya? Hmm gurih dengan semburat wangi jahe dan bawang putih yang enak. Sambal yang kentalpun tak kalah menyengat. Yang patut diacungi jempol justru begor yang tak beraroma lemak sama sekali, bahkan sayatan kulitnya pun terasa renyah tanpa lapisan lemak. Ini pasti karena bebek yang dipakai tergolong bebek muda yang diternakkan di sawah.

Huah.. huah.. rasa pedaspun saya usir dengan es jeruk peras asli yang segar benar. Harga yang dipatokpun tak berapa mahal, seporsi sate bebek, rica bebek dan begor, semuanya Rp. 18.000,00 dan bebas mengambil sambal kecang plus samba kecap dan sambal goreng. Wah, lain kali mungkin harus kembali buat menguji si gule bebek!

Sate Bebek Pak Encus
Ruko tol Boulevard Blok A 27 BSD City
Telpon 021-92100790
BSD City, Tangerang Selatan ( dev / Odi - detikfood )


Lihat juga : steak,


sushi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar