Tampilkan postingan dengan label soto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label soto. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Desember 2010

Goose Soto

Soto is a lot of foods preferred by the public. Many variations of the soup, like beef soup or chicken soup, but whether you ever tried to goose meat soup. Looks like the goose soup should be a menu alternative, at the time of fasting and later when widths. Creators goose soup, Chef Budi Prasetyo said the company deliberately chose to alternatives because of goose meat, rarely used as a cooking ingredient.

"If the meat is cooked and is felt no less tasty with chicken." Budi said which is also the Head Chef in the hotel Lor ins. Budi added, to make the necessary soto goose flesh goose which weighed between 1.5 to 1.7 kg. "With between 4-5 months old goose," he said when met in the kitchen Timlo.net Lor In. As for the marinade itself is very easy to obtain, such as tomatoes, celery, green onion.

How to cook the goose soup is quite easy, after the swan goose cleaned boiled for 4-5 hours on a medium heat. The texture of the meat is different so it takes some time. While waiting for meat to cook, prepare supplementary materials such as diamond, salted egg, berkedel, crackers, orange juice, and green sauce.

Budi added, goose soup menu is prepared to welcome Eid this year. "I purposely avoid a food that uses coconut milk." Budi said. In the meantime, can you taste the soup in Sasono Budjono a price of Rp 65 thousand per serving, or maybe you want to make yourself at home by adding other creations. Please try.

Source: Henderson / Timlo.net

See also:
Dim Sum
Sour Sally

Senin, 29 November 2010

Nare Zushi = Sushi

Jenis asli Sushi, hari ini diklasifikasikan sebagai Nare-Zushi (馴れ 寿司, 熟 寿司), pertama kali dikembangkan di suatu tempat di Asia Tenggara, menyebarkan ke Jepang. Ikan asin dan dibungkus dengan padi fermentasi, hidangan nasi tradisional lacto-fermentasi. Nare-Zushi terbuat dari ikan ini memusnahkan disimpan dalam padi fermentasi untuk pengawetan. Nare-Zushi disimpan selama fermentasi selama beberapa bulan kemudian dihapus. Beras difermentasi dibuang dan ikan adalah bagian hanya dikonsumsi. Sushi awal ini menjadi sumber protein.

Orang Jepang lebih suka makan ikan dengan beras, dikenal sebagai namanare atau namanari (生成, なまなれ, な ま なり). Selama periode Muromachi namanare adalah jenis yang paling populer sushi. Namanare adalah sebagian ikan mentah terbungkus beras, dikonsumsi segar, sebelum hilang rasa nya. Cara baru mengkonsumsi ikan tidak lagi menjadi bentuk pelestarian melainkan hidangan baru dalam masakan Jepang.

Selama era Edo (awal periode modern, 1603-1868 di Jepang), jenis ketiga Sushi diperkenalkan, haya-Zushi (早 寿司, 早 ずし). Haya-Zushi dihimpun sehingga baik nasi dan ikan bisa dikonsumsi pada saat yang sama, dan hidangan menjadi unik untuk budaya Jepang. Ini adalah pertama kalinya bahwa beras tidak digunakan untuk fermentasi. Beras sekarang dicampur dengan cuka. Ikan, sayuran dan makanan kering diawetkan akan ditambahkan. Jenis sushi masih sangat populer saat ini. Setiap daerah memanfaatkan rasa lokal untuk menghasilkan berbagai Sushi yang telah diwariskan selama beberapa generasi.

Ketika Tokyo masih dipanggil Edo, pada awal abad ke-19, warung makan mobile menjadi layanan makanan dominan. Selama periode Zushi nigiri-(握り 寿司) diperkenalkan. Nigiri-Zushi adalah jenis yang paling umum sushi di restoran Sushi todays. Ini adalah gundukan oblong beras dengan sepotong ikan tersampir di atasnya. Setelah gempa bumi Great Kanto pada tahun 1923, nigiri-Sushi koki kehilangan pekerjaan dan tersebar di seluruh Jepang dan mempopulerkan hidangan di seluruh negeri.

Hari ini piring Sushi internasional dikenal sebagai "Sushi" (nigirizushi; varietas Kanto) adalah makanan cepat saji ditemukan oleh Hanaya Yohei (华 屋 与 兵卫; 1799-1858) pada akhir periode Edo di hari ini di Tokyo (Edo). Orang-orang di Tokyo tinggal tergesa-gesa bahkan seratus tahun yang lalu. nigirizushi ini ditemukan oleh Hanaya tidak difermentasi dan dapat dimakan menggunakan jari atau sumpit. Itu adalah bentuk awal dari makanan cepat saji yang dapat dimakan di sisi jalan atau di teater.

Funazushi
Funazushi adalah jenis langka nare-Zushi masih siap dekat danau Biwa, Shiga Prefektur. Delapan belas generasi dari keluarga Kitamura telah mempersiapkan piring (dengan telur utuh) di Kitashina sejak 1619.

Segar Funa (ikan mas crucian dari danau) adalah skala dan memusnahkan melalui insang mereka menjaga tubuh (dan sering telur) ikan utuh. ikan ini kemudian dikemas dengan garam dan berusia selama setahun sebelum dikemas ulang setiap tahun di beras hingga empat tahun. Ikan yang difermentasi yang dihasilkan dapat dilayani diiris tipis atau digunakan sebagai bahan dalam masakan lainnya.

Sumber: en.wikipedia

Lihat juga:
Dim Sum
Soto

Duck Soto

Bored with chicken Soto, does not hurt to try other new menu. Perhaps the duck soup could be a new menu which is obliged to eat.
If not, and curious, just come to the Center Culinary Indrapura Indrapura Street, Surabaya. Of the dozens of stands that are there, just go to Soto-managed Dewey Duck and Sufriyah Muafi couples.

Duck soup is served separately in 3 containers. A bowl of soup, a plate of rice cake and a mortar containing lime and chili slices. From appearances, it briefly looked like a duck soup with curry gravy orange turbid, in contrast with most of the soup broth yellow nodes.
Once eaten, Hmmmmm ... feeling fishy and tough from duck meat would disappear instantly. The meat was tender and there was absolutely no fishy taste. Seasonings rempahnya really fresh burst in

Spicy flavor of chili sliced very fine and so delicious, evenly offset the delicious broth soup. Rice cake on a plate would be demolished in an instant. Following tradition, it is recommended rice cake soup eaten with duck, of course, in addition to rice which is also provided. A serving of duck soup valued USD 10 thousand. If you want to add offal, also added money to Rp 7,500.

Muafi bit shared secret recipe duck soup. In general, the same as duck soup seasoning soup in general. The difference is kaldunya. The broth itself is a recipe handed down from grandmother of the wife's family, Sufriyah. The recipe had died 15 years before revived by Sufriyah. Previously, in Bangkalan, Madura, Sufriyah grandmother had open stalls duck soup.

Since no one is to continue the business plus grandmother who had advanced age, the shop is closed. Seeing no business opportunity, direct Muafi rented a booth in the center of Culinary Indrapura.
Together with his wife, father of 3 children were trying to revive the duck soup. According to a survey conducted Muafi, there is no duck soup in Surabaya, East Java and even. Even if there is, recipes and ingredients will be different.

"This was a recipe from my wife's grandmother. Now I go again," he said while talking to detiksurabaya.com, Monday (10/25/2010). (IWD / wln)

Source: Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya

See also:
Dim Sum

Kamis, 25 November 2010

Kelezatan Soto Gondrong

Soto Gondrong???...Yup, sebenarnya sudah sering sih saya mendengar bisik-bisik tentang ke"maknyusan." Kuliner yang satu ini apalagi tempatnya pun gak jauh-jauh dari kediaman-koe. Penasaran???. Yup, tentu saja. Padahal apa sih bedanya dengan soto-soto ayam lainnya...apa sih yang membuat Soto Gondrong ini begitu terdengar istimewa banget..apanya yang gondrong ya..hehe..

Agar tidak terus dibuat penasaran maka saya dan keluarga berencana menikmati makan siang dirumah makan ini. Terletak ditempat yang agak tinggi dan berada dipojok jalan membuat rumah makan ini mudah terlihat. So, gak usah khawatir bakal kesasar deh..

Hmmm, tempat parkir terlihat penuh dengan kendaraan berplat nomor surabaya maupun beberapa kota lain di Jawa Timur. Yup, gak heran deh...tempat-tempat wisata maupun kuliner dikota-koe selalu dipadati oleh para pelancong dari luar kota yang tengah berakhir pekan... Hari sabtu dan hari Minggu merupakan saat panen bagi tempat-tempat wisata alam maupun rumah makan. Panen raya hehe...

Akhirnya kami dapat tempat parkir juga deh...bergaya arsitektural yang unik dengan memanfaatkan bambu dimana setiap sambungan antar bambu menggunakan tali yang diikat..(tanpa paku). Dan tanpa kaca maupun pembatas ruang (dinding). Sehingga terlihat menyatu banget dengan hijaunya tanaman disekitar area resto.

Duh, gak sabar deh menunggu pesanan soto Gondrong datang...dan hmmm, akhirnya kuliner tersebut terhidang dihadapan kami..soto gondrong plus es degan..sipppp...saatnya icip-icip nih. Hmmm, saya-pun merasakan sensasi yang WAOWWW..rempah-rempahnya terasa banget... ahhh...kayaknya ini yang menjadi bumbu rahasia kuliner ini...daripada puyeng mencari asal rasa tersebut saya pun larut dalam kenikmatan soto gondrong dan pas banget dengan kondisi perut yang lagi lapar. Hmm, menikmati soto hangat didaerah pegunungan...(gak kebayang deh ^_^). O,ya..soto gondrong ini dibandrol harga Rp 12.500,-/porsi. Konon katanya, para pramusaji diresto ini dulunya kudu berambut gondrong (untuk para pria). Namun, saya hanya menemui satu orang saja yang masih berambut gondrong..(mungkin yang lainnya merasa ribet kali yaaaa..harus masak soto plus menyisir rambut juga hahaha..).

Selain menu soto gondrong,diresto ini juga terdapat menu-menu lain seperti kupang lontong, bakso, lontong balap, sate ayam maupun beberapa jajanan pasar seperti nagasari, ote-ote, pisang goreng...dan..JAGUNG BAKAR bok...hehe...

Seusai menikmati makan siang, kami tak ingin terburu-buru beranjak meninggalkan area resto...duduk-duduk dihalaman resto yang luas sambil menikmati alam pegunungan dan rumah-rumah yang terlihat kecil nun jauh disana. Hmmm, sangat menyenangkan sambil menurunkan "rasa kenyang" hehe...

O,ya biaya parkir sebesar Rp 1.500,- pun sudah langsung dibayar dikasir..so, gak perlu lagi merogoh kocek untuk para tukang parkir kecuali anda ingin memberi tips kepada mereka..^_^..

Ahhh, soto gondrong...seperti itu ya rasanya...membuat-koe ketagihan dan berjanji akan datang lagi bersama keluarga.....tunggu ya..

Sumber : Micky Jo - wikimu.com

Lihat juga:
Sour Sally
Burger King

Rabu, 24 November 2010

Ice cream yang Jenisnya Semakin Beragam

Setahun belakangan ini, memilih Ice cream terasa lebih membingungkan. Bingung karena kian beragamnya rasa yang ditawarkan. Belum lagi segala 'aksesori' tambahan yang bisa dicampurkan di dalamnya.

Perkembangan kuliner Ice cream ke bentuk yang kian 'rumit' ini paling mudah dilihat di pusat belanja. Restoran dan usaha Ice cream rumahan pun ikut berimprovisasi.

Jika sudah begini, tidak ada jalan lain mengetahui kehebatan perkembangan kuliner Ice cream selain jajal langsung. Selain itu, penampilan Ice cream yang kian 'rumit' menantang indera pengecap.

Salah satu yang menarik dicoba ialah cold stone creamery. Ice cream asal Arizona, AS, ini ada di beberapa pusat belanja wilayah Jakarta Selatan.

Dari gambar di gerai sudah bisa dilihat es krimnya masuk kategori 'rumit' tadi. Es krim itu membumbung dalam cup dari wafle kering bergelombang hingga seperti gunung api meletus.

Namun muntahan batu berganti dengan cokelat, kacang, bahkan ada pisang, crackers, dan bongkahan cake cokelat. Ada 21 macam rasa Ice cream dan 43 campuran (mix-in) lainnya yang disediakan.

Jika belum berani eksplorasi, memilih signature ice cream merupakan cara aman mendapat kreasi yang lezat. Salah satu andalan gerai itu ialah chocolate devotion yakni Ice cream cokelat dicampur butiran cokelat dan brownies. Sensasi di lidah setara kelihatannya. Meski berpori-pori, es krim terasa lembut. Kekentalannya menunjukkan tingginya kadar susu.

Campuran butiran cokelat membuat makanan ini terasa ramai di mulut. Mungkin agak sedikit merepotkan karena beberapa cokelat lengket di gigi. Meski begitu manisnya tetap pas, itu mungkin karena es krim dasar yang tidak terlalu manis.

Es krim gaya campur ini juga sudah masuk buffe hotel. Hotel Shangri-La salah satunya. Meski tidak seberagam di gerai, cokelat dalam bentuk biskuit, batangan, silinder, atau stroberi juga tersedia. "Karena intinya adalah berkreasi sesukamu. Itu yang buat orang suka es krim ini. Meskipun tidak enak, tetap suka karena kreasi sendiri," kata Executive Pastry Chef Shangri-La, Guillaume Bonnety.

Pria asal Prancis itu menilai es krim vanila menjadi dasar terbaik untuk pencampuran. "Karena tidak terlalu manis," kata Bonnety yang menyebut gaya es krim itu sebagai tepanyaki, mengacu pada meja tempat pencampuran es krim.

Meja ini pula yang jadi atraksi tambahan es krim ini. Di atas meja granit berpendingin yang mirip dengan meja pengolahan tepanyaki itu, es krim dicampurkan, dicacah, hingga dimampatkan lagi. Meski begitu, es krim tidak mencair.

Es krim Italia- gelato (jamak-gelati) juga makin banyak ditemui di Indonesia. Es krim ini mengandung buah-buahan dan kadar susunya rendah lemak.

Dengan begitu, gelati terasa lebih ringan daripada es krim biasa. Alessandro Santi, chef Italia di Shangri-La, mengatakan gelati berfungsi mencuci rasa makanan sebelumnya dan memberikan rasa segar setelahnya.

Sumber :Dok.mi/OL-5 - Bintang Krisanti - Media Indonesia

Lihat juga:
Soto
Wine

Senin, 22 November 2010

PT Sinar Mas dissapointed

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) was disappointed with Burger King's decision to no longer buy palm oil production.

"We are disappointed with the decision and will continue to provide a better understanding of the Burger King on our sustainability commitment," said Smart detikFinance quoted in a statement on Friday (03/09/2010).

Smart expects Burger King remains a palm oil consumer. Smart is also confident that Burger King's decision does not represent the views of most consumers.

"We look forward to welcoming them back as a consumer in the near future," said Smart.

Smart states, independent verification report (IVEX) have concluded SMART is a responsible company and operates in rigorous Standard Operating Procedures.

As is known, the U.S. fast food giant, Burger King decided to no longer buy palm oil from the Sinar Mas and son business. The decision was taken after Greenpeace is running a negative campaign against the Sinar Mas.

Burger King said in a statement asserted, the result of verification by independent auditors of the business unit of Sinar Mas, PT Smart Tbk shows activity that is inconsistent with the commitment to corporate responsibility.

Burger King's decision was also taken after the release of the results of the verification team that is prepared by an independent verification agency Control Union Certification (CUC) and the BSI Group of PT Sinar Mas Agro Research and Technology Tbk (Smart) and the parent company of Golden Agri Resources Smart.

Source: Qom / dnl - Nurul Qomariyah - detikFinance

See also:
Sate
Soto

Minggu, 21 November 2010

Delicacies of Soto Meatball

Various types of Soto may have been common in parts of the archipelago, as one dish berkuah with a variety of menu choices like chicken soup, meat, and tripe.

Unlike the case with the presentation type of soup is served at the stall Pak Saeton Barong located at Jalan 156, Bakungan Village, District Glagah, Banyuwangi.

This soup is served with a mix of meatballs, Banyuwangi people used to call it meatball soup. Form of presentation is the same with soup and meatballs in general, with complementary and vermicelli noodles, a little fried onions and celery are then mixed gravy meatball soup.

The picture looks outstanding in preparing this meal is a yellow soup, so that when viewed as kind of soup in general.

The new person can tell the difference, if it is felt these dishes. It was, no less delicious with chicken soup, meat, or tripe.

First time to enjoy the meatball soup broth was outstanding, it feels so wonderful as eating meatballs mixed with soup. Merger sauce and meatball soup was so attached dilidah, thus creating a delicacy for the audience.

Enjoyment was added to the bulb dish of meat, chicken claw, head of chicken, beef and mixed balungan innards.

For connoisseurs do not have to select all menu complement meatball soup because these foods will make the extra belly full, but regular purchaser menu mix according to taste.

Usually they mix the meatball soup between the bulb plus the claw meat and chicken heads, there are also buyers who just want to enjoy balungan mixed cow innards.

This meatball soup can be eaten with rice or rice cake.

Meatball soup secret pleasure is derived from the gravy, soup seasoning mix them consist of sere, turmeric, laos, ginger, garlic, onion, pepper, broth mixed with meatballs that come from immersion balungan and beef.

Every day the shop owner always prepare 10 pounds of chicken heads and chicken claw 10 kg, meat to make the bulb 14 kg, and balungan cows up to 20 kg.

As a result, almost every day shop open Pak Saeton that began at 11:00 to 17:00 am always filled with visitors, even every day can usually spend up to 700 bowls.

For the price of soup meatballs per serving according to the number of the selected menu. For the regular menu, mixed bulb and head of a chicken claw, buyer just pay Rp 5 thousand.

Shape the success of Mr. Saeton combines two flavors of meatballs and meatball soup into soup originally had a doubt, what future products can be accepted in society. Moreover, society generally Banyuwangi tongue is so sensitive to every dish.

"People Banyuwangi was always choose and fussy with food, cooking apabaila unpleasant, yes daganganya not sell," said the man born 68 years ago this.

According to Mr. Saeton when that idea came because he wanted to create a different menu, good for the hobby to sit and eat meatballs and soup. So people can feel both these foods, as well as meatball soup.

At first it was so weird to hear meatballs mixed soup, as currently in Banyuwangi is only known salad soup, but because they want to be different, Mr. Saeton try mencapur both desperate to make a breakthrough.

First opened business in 1971, a meatball soup stall has not been known and known to the public "Blambangan Earth." But gradually it began to stall many buyers visited.

"First open stalls deserted, shops began to busy buyers because spread by word of mouth from people who've tried it," he explained.

Now the struggle to create different menus combine soup and meatballs which began 39 years ago by Mr. Saeton not in vain, even not only known by the people of Banyuwangi, but the people outside, such as from Jakarta, Malang, Surabaya, is also often stopped by to enjoy a meatball soup Pak Saeton.

Riot buyers who stop by the kiosk to make the results of its sales turnover per day can make a profit reached Rp 3, 5 million.

Source: Fachrur Rozi - antarajatim.com

See also:
Sate
Hanamasa

Senin, 15 November 2010

Cowboys Steak & Koktail di Praha

Cowboys Steak & Koktail adalah salah satu steakhouses utama Praha, yang menyajikan hidangan dan anggur yang sangat baik baik di Kota Kecil bersejarah (Mala Strana) wilayah kota.

Cowboys terletak di ruang bawah tanah luas abad ke-17. pencahayaan Pintar dan cermin besar mengeluarkan kontur dalam terkena batu bata, sedangkan kulit dan kulit sapi pelapis menyediakan tempat duduk yang nyaman di lingkungan, rencana modern terbuka.

Cowboys fitur menu halus potongan daging didatangkan dari Uruguay, Brasil dan Amerika Serikat.
Starter termasuk udang windu, gurita panggang dan strip ayam renyah. Di antara makanan penutup yang cheesecake buatan sendiri baik Amerika dan fondants coklat.

Daftar anggur yang luas, dan mencakup sejumlah anggur internasional yang mahal. Meskipun, ada beberapa anggur Ceko lezat di ujung bawah juga. Apa pun yang Anda memesan harus baik - Cowboys memiliki pembeli anggur tersendiri.

Suasana di Cowboys adalah santai. Lagu-lagu latar belakang tetap rendah untuk memungkinkan percakapan. Ada juga sebuah bar cocktail di rumah, yang akan hidup di akhir pekan. Ini sangat ideal untuk minum sebelum atau setelah makan malam, dengan berbagai koktail dan tembakan untuk memilih dari.
Dari April sampai September tamu dapat bersantap di teras atap dipanaskan, yang menawarkan pemandangan panorama yang luar biasa dari Praha. Hal ini membuat Cowboys berhenti baik untuk makan siang setelah kunjungan ke Prague Castle, atau untuk makan malam untuk mengagumi keindahan Praha sebagai gulungan senja dan lampu-lampu kota up. Untuk malam dingin, teras memiliki luas konservatori dipanaskan.

Cowboys merupakan restoran yang baik dan layak dikunjungi bahkan untuk mereka yang tidak tinggal di daerah Kota Kecil. Ini adalah sepuluh menit berjalan kaki dari Charles Bridge Facebook jalan Nerudova, ke arah Prague Castle.

Cowboys lebih dari Steakhouse. Menu ini bervariasi dan menarik bagi kelompok semua selera dan usia, untuk liburan dan untuk bisnis. Dalam bulan-bulan hangat teras atap menambahkan dimensi lain. Ini adalah tempat yang bagus untuk kelompok mendapatkan-bersama. Advance pemesanan sangat penting. (Pragueexperience.com)

Lihat juga:
Hanamasa
Soto

Minggu, 14 November 2010

Enaknya Soto Kaki

Jangan mengaku penggila Soto kalau belum mencicipi soto yang satu ini. Kuah yang berwarna kuning kecokelatan sedikit kental dengan isian dengkul dan kaki sapi yang empuk gurih kenyil-kenyil. Taburan emping, kerupuk aci, irisan daun bawang dan bawang goreng membuat rasanya makin dahsyat! Bersiap-siaplah mengusap butiran keringat yang berlelehan!

Mendung yang menggelayuti Jakarta sejak pagi semakin menguatkan niat saya untuk 'nyoto' siang ini. Hmm..bayangan Soto kaki sapi yang sudah terkenal di daerah Paseban pun terlintas di benak saya. Dengan segera saya meluncur ke kawasan Paseban, Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Setibanya di sana ternyata warung sederhana milik H. Sarnadi ini sudah disesaki pengunjung. Untung saja masih tersisa satu tempat lagi untuk saya. Warung Soto Mencos H. Sarnadi ini memang sudah terkenal sejak lama, kurang lebih sudah 40 tahun. Tak heran jika warung ini tak pernah sepi pengunjung meskipun buka hingga pukul 8 malam.

Tumpukan dengkul dan urat kaki sapi yang sudah direbus dan dipotong-potong berada di sebuah lemari kaca. Warnanya kekuningan karena pada saat merebus sudah dicampur dengan bumbu rempah selama kurang lebih 6 jam. Sehingga bumbu sudah meresap dengan baik kedalam dagingnya.

Umumnya Soto Betawi memakai daging dan jeroan sapi (babat, paru, iso dan limpa) tetapi Soto yang satu ini justru mengandalkan dengkul, urat kaki sapi sebagai isiannya. Tentu saja bagian yang kenyil-kinyil, alot dan tak ada daging sama sekali ini perlu perlakuan khusus saat mengolahnya. Warung soto Mencos ini membuktikan bahwa yang sepelepun bisa jadi sedap tak terkira!

Soto disajikan dalam mangkuk sedang bersama dengan sepiring nasi putih hangat bertabur bawang goreng yang royal membuat saya semakin tak sabar untuk segera menyantapnya, sluurrp! Sambal cabai rawit dan acar mentimun wortel dalam stoples kaca plus irisan jeruk limau disediakan sebagai condiment yang bebas diambil sepuasnya.

Warna kuning kecokelatan sangat mendominasi warna kuah Soto-nya. Selain kaki sapi yang banyak, irisan daun bawang, tomat, emping dan kerupuk aci yang ditaburi diatasnya menambah rasa gurih Soto mencos ini. Saat kuahnya sampai di lidah, hmm.. rasa gurih dan rasa daging yang kuat langsung menyergap tenggorokan.

Apalagi setelah diaduk dengan sedikit kucuran jeruk limau dan sambal rawit merah, hmm.. rasa sedikit asam dan pedas plus aroma jeruk limau membuat rasanya makin hebat! Kuah santannya yang berwarna kuning kecokelatan ini agak sedikit kental. Rasa gurih pun cukup meresap ke dalam daging kaki sapinya. Teksturnya empuk kenyil-kenyil sama sekali tidak ada perlawanan saat dikunyah. Tambah enak saat disantap dengan nasi putih hangat dan juga acar mentimun dan bawang merah, sungguh nikmat!

Dugaan saya rasa gurihnya kuah Soto-nya juga berasal dari santan. Meskipun menggunakan santan tak lantas membuat saya jadi eneg. Soto mencos ini juga masih teramasuk dalam salah satu jenis Soto Betawi. Kalau biasanya Soto Betawi berwarna putih karena menggunakan susu atau santan, Soto betawi yang ini menggunakan santan kental serta bumbu yang mengandung kunyit sehingga kuahnya berwarna kuning kecoklatan. Tapi ada juga Soto Betawi yang warnanya sedikit kemerahan karena memakai tambahan cabai merah.

Segelas teh tawar hangat pun segera menyapu jejak Soto di tenggorokan. O ya, di warung Soto mencos milik H. Sarnadi ini jangan membayangkan berbagai jenis minuman bisa dipesan sebagai pelepas dahaga. Di tempat ini setiap pengunjung diberikan teh tawar hangat secara cuma-cuma. Pilihan lainnya hanya es jeruk dan juga beberapa jenis minuman ringan. Cukup sederhana bukan?

Soal harga, warung Soto yang terletak di Jl. Percetakan Negara No.2D, Jakarta Pusat ini memasang tarif yang cukup ramah di kantong. Seporsi Soto mencos di hargai Rp 15.000,00 harga yang relatif terjangkau bukan? Nah, kalau bingung ingin makan apa siang ini, Soto mencos H. Sarnadi mungkin bisa jadi pilihan. Dijamin kemringet merasakan sensasi sedapnya! (Eka Septia / Odi - detikfood)

Lihat juga :
Wine
Ice cream

Ice cream dan Kegemukan

Akibat komposisinya yang sarat akan energi, protein, dan lemak, terutama lemak jenuh, Ice cream kerap dituding sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

Padahal, kontribusi energi Ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sakitar 10 persen dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15 persen dari total kebutuhan lemak perhari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika Ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

Kegemukan lebih tepat disebabkan oleh kebiasaan makan yang kurang baik terutama energi dan lemak yang berlebihan serta kurangnya aktivitas fisik. Obesitas lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Risiko anak mengalami obesitas bila salah satu orangtuanya obesitas adalah 30 persen. Risiko tersebut meningkat ménjadi 70 persen apabila kedua orangtuanya obesitas.

Anggapan yang salah tentang Ice cream juga terjadi pada ibu hamil. Masyarakat berpandangan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi es, termasuk Ice cream. Hal yang dikhawatirkan adalah lahirnya bayi dengan bobot tubuh yang terlalu besar (oversize baby). Ice cream adalah makanan yang dikonsumsi sebagai kudapan. Oleh karena itu, tidak akan menambah energi terlalu banyak jika dikonsumsi secara wajar. Jumlah konsumsi Ice cream yang wajar adalah dua hingga tiga cangkir per minggu.

Penyebab Batuk Pilek

Banyak anggota masyarakat menyangka Ice cream sebagai penyebab batuk pilek. Hal ini sama sekali tidak benar. Sebab, ketika masuk ke mulut, Ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan Ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat Ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

Hal yang berbeda terjadi apabila seseorang mengonsumsi es jeruk. Air yang dingin tidak lantas naik suhunya saat masuk ke mulut. Kenaikan suhu air lebih lambat terjadi sehingga , sehingga saat air es masuk ke kerongkongan, suhunya masih sangat rendah. Hal inilah yang justru menyebabkan batuk atau pilek. Di negara-negara empat musim, Ice cream justru dikonsumsi saat musim dingin. Hal ini dilakukan karena energi Ice cream yang tinggi dipercaya dapat membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat.

Ice cream juga digunakan sebagai obat pilek. Hal ini dilakukan karena seseorang yang menderita pilek diharuskan mengonsumsi cairan dalam jumlah besar agar tidak mengalami dehidrasi. Ice cream yang juga mengandung air dapat digunakan sebagai penyedia cairan tubuh, terlebih rasa dan teksturnya sangat disukai oleh penderita, sehingga konsumsinya akan sangat membantu penyembuhan.

Meskipun demikian, Ice cream sebaiknya dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma. Ketiga penyakit tersebut dapat kambuh apabila terinduksi oleh suhu dingin. (eurekaindonesia)

Lihat juga :
Wine
Soto

Jumat, 12 November 2010

Soto Campur from Madura

If you're a big fan of Soto, harmless taste dishes this one. Soto mixed lorjuk, Soto shells mixed with numerous knife Pemekasan Coastal region, Madura. It was guaranteed tasty and delicious.

Not much different in general Soto, Soto lorjuk also be sliced rice cake, noodles, chips and a sprinkling of fried onions tete. What distinguishes lorjuk interfering with Soto Soto for only the broth, the sauce is tasty because lorjuk lorjuk kind of shell served with a knife who usually live dipasir beach.

Nana Sofyanto one of his lovers lorjuk Soto, said Soto lorjuk taste different from other Soto. Because of the mixture and sauce lorjuk lorjuk that Soto was tasty.

Hanifa seller lorjuk mixed Soto, said Soto mixed lorjuk very interested citizens. Every day no less than 50 plates Soto sells. Hanifa admitted to get the raw materials lorjuk or clam knife from the fishermen in the Round Coastal Pamekasan.

For you fans of Soto, probably does not hurt when visiting Pamekasan you can try to intervene lorjuk Soto pleasure in Jalan Asem Manis Pamekasan city. Moreover with only money 4 thousand dollars, you can enjoy a delicious gravy lorjuk Soto. (Ahmad Baehaqi / Dv / Ijs - Indosiar)

See also:
Sour Sally
Burger King

Kamis, 11 November 2010

Eating Dim Sum Today

What is Dim Sum?
Dim Sum means "little heart" or "touch your heart"-- an apt reference to these little dishes that both delight the palate and capture the imagination. Dim Sum is Cantonese cuisine that comes mainly in the form of steamed and fried dumplings containing a wide array of mouth-watering fillings. The quantity of each dish in dim sum was kept small-the delicacies were served in tiers of bamboo steamers or small to medium-sized plates-so that many different varieties could be sampled: crisp croquettes, translucent dumplings, sticky cakes, fried rice, etc..

Dim Sum and Tea
Long before the Spanish created tapas and the Americans discovered finger foods, the southern Chinese were gathering for yum cha (tea) and sampling savory morsels known as dim sum.

The custom of tea drinking in China dates back to the legendary Shen Nung, who is said to have personally tried hundreds of grasses and herbs to test their medicinal effects and toxicity. Tea was a popular drink by the Sung Dynasty (960-1280 A.D.), and gradually, innovations in the tea drinking custom were introduced. In addition to a high level of connoisseurship of the various types of teas and improvements in the quality of tea leaves, a broad variety of accompaniments to tea drinking began to appear - dim sum.

Eating Dim Sum Today
In today's China, dim sum restaurants are big and spacious with a fair amount ofbright lights lighting it all up. They often have several floors and are packed with hundreds of guests eating, reaching, shouting and gesturing for dim sum. The servings are stacked on trolleys which are wheeled from table to table by the servers. Traditionally it is young girls singing traditional verses of praise about the food as they push the trolleys. Nowadays they either shout the name of the dish they have or there is a sign hung up on the front of the trolley indicating what is served. As a guest you simply wave at the server when you hear or see what you want and he or she will come up to you. If you do not have the patience you can also walk up to the trolley to make sure you get what you want before it is finished. As one can imagine, the sound level of these restaurants is very high.

For the Chinese yum cha or eating dim sum is not only a daily form of food consumption or an occasion to spend time with your family, establish a business relation and experience social congeniality, it is also an idiom of social existence. Dim sum is mostly taken for breakfast or for lunch and Sundays are exceptionally popular for a family lunch or breakfast. On those days you have to arrive early or know someone at the dim sum restaurant if you do not want to queue for hours waiting for a table. Although it is very noisy in the restaurant and many have to queue for a long time to get a table, the Cantonese still love it. Some parents even send their children to queue for a table for the family a couple of hours in advance on Sundays. (Chinese Dim Sum by Wei-Chuan School - orientalfood)

See also :
Hanamasa
Soto

Rabu, 10 November 2010

Soto Dish

Who does not know Soto dish? In every region in Indonesia, there is generally this berkuah food. Call it is Soto Betawi, Soto Lamongan, Sokaraja Soto, Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Banjar Soto Makassar (Coto), Soto Pekalongan (Tauto), Soto Madura, Soto Bandung, Sokaraja Soto, and Soto Padang.

The origins of cuisine berkuah arguably created the first time is still confusing. Anthropological evidence mentioned as a serving berkuah Soto, who is consumed with rice, probably originated from Central Java, around mid-century 18. First it was the Chinese cuisine fused with the traditions of the immigrants, traders, and travelers from different cultures so that they appear cuisine Soto in each region.

According to the book by Dennys Lombard (Nusa Java: Cross-Cultural), mentioned the origin of Chinese food Soto was named Caudo, which was first popular in the area of Semarang. From Caudo gradually became Soto.

Chef Dosniroha Sitompul, revealing each region has its own philosophy in terms of cuisine berkuah this. Philosophy that could depend on where Soto was first created, and the contents in that Soto. For example Bangkong Soto, Soto does not mean it contains a frog meat. However, the name Soto Bangkong created because it comes from a village in Semarang.

"The Meaning of the name and content in the Soto Soto is not always the same," said Chef Dosniroha to VIVAnews at Seminar on Batik and Cuisine Festival on Campus Atmajaya, Saturday, October 25 last.

Another with Soto Tangkar derived from Betawi. In ancient times, the Betawi people hard to buy meat. As a result dipakailah cow bones to outsmart it. However, Soto Tangkar slowly starting to change according to changes in society. Of meat that is only attached to the bones become many modifications made flesh intact, lungs, tripe, beef liver.

Presentation of each Soto also has a different way. Soto served with various toppings, such as chicken eggs, chicken meat, beef, buffalo meat. Equipped with glass noodles, bean sprouts, crackers, meatball, melinjo chips. Also incomplete without a sauce and soy sauce.

Soto is usually served with rice, according to Indonesian customs. But there is also served by using a diamond like Coto Makassar, and use noodles for Soto Mie Bogor. (Petti Lubis, Nur Farida Ahniar - VIVAnews)

See also:
Wine

Senin, 08 November 2010

Ayo Makan Sate Kelopo!

Kenikmatan menyantap Sate akan semakin bertambah dengan lumuran bumbu kacang yang gurih dan tidak terlalu pedas. Asih mengatakan bumbu Sate memang sengaja diracik tidak pedas atas permintaan banyak konsumen. “Cabai kami sertakan di pinggir bumbu, tetapi apabila ada pelanggan yang suka dengan rasa pedas, kami buatkan yang pedas pol dengan tambahan 25 cabai, bahkan lebih,” katanya.

Pengunjung yang mencicipi Sate usus tentunya akan menikmati cita rasa yang sensasional karena rasa ususnya seperti daging dan sama sekali tidak amis. Begitu pun halnya dengan Sate sumsum yang terasa tidak enek serta lumer di mulut seperti ketika menyantap cokelat.

Apabila konsumen penasaran dengan menu Sate sumsum, sebaiknya datang sebelum jam makan siang agar tidak kehabisan. Menu lain yang pantas dicoba adalah Sate otot. Meski sate berbahan otot sapi, rasanya tidak alot. Kelezatan rasa aneka Sate yang disajikan di depot Ibu Asih itu tidak lepas dari cara memasaknya.

Sebenarnya, menurut Asih, proses memasak Sate ondomohen terbilang sederhana. Setelah dipotong-potong, daging lulur dalam diurap-urap (dicampur) dengan parutan kelapa kemetan atau kelapa dengan tingkat kematangan sedang dan bumbu rahasia. Campuran tersebut selanjutnya dibiarkan selama beberapa waktu hingga bumbu meresap.

Kelapa kemetan sebelumnya dicampur dengan bawang merah, bawang putih, garam, dan kunyit. “Untuk Sate sumsum, usus, dan otot, caranya sama, hanya ramuan bumbunya ditambah bumbu rujak. Usus dan otot juga sebelumnya harus direbus selama satu setengah jam agar empuk,” terang Asih.

Setelah proses perebusan selesai, potongan-potongan daging siap ditusuk dan dibakar. Agar Sate matang dan empuknya merata, tutur Asih, proses pembakaran harus dilakukan dengan cepat dan sering dibolak-balik. Khusus untuk poya, parutan kelapa disangrai lalu diberi bumbu rahasia, dan selanjutnya dibiarkan kering.

Setelah itu poya ditumbuk agar lebih halus untuk campuran nasi hangat. Seluruh proses memasak itu dilakukan di dapur rumah Asih di Gang Ondomohen, Jalan Walikota Mustajab. Menurut Asih, setiap harinya, dia menghabiskan sekitar 1 kuintal lulur dalam, 2 kilogram gajih, dan 5 kilogram usus.

Sementara itu, lebih dari 40 butir kelapa dia olah, baik untuk parutan pada daging Sate maupun dijadikan poya. Menyantap Sate di depot Ibu Asih tidak lengkap rasanya jika tidak ditemani kerupuk puli. Kerupuk yang terbuat dari tepung terigu dan berbumbu bawang putih itu dijual seharga 1.000 rupiah per bungkus.

Kerupuk yang terasa gurih tapi tidak terlalu asin itu merupakan kombinasi yang pas untuk melengkapi rasa manis bumbu Sate. Selain karena Satenya, kebanyakan pengunjung tertarik akan minuman teh yang disajikan di Depot Ibu Asih. Di sana tersedia dua macam minuman teh, yakni teh hangat dan dingin.

Menurut Asih, rasa minuman teh di tempatnya memang berbeda karena diracik dari dua jenis teh yang berbeda. “Banyak pengunjung yang menyukai teh racikan kami, bahkan ada yang membawanya ke Singapura untuk oleh-oleh,” pungkas dia. (SB/L-2 - koran jakarta)


Lihat juga :
Dim Sum
Soto

Jumat, 05 November 2010

Sate campur kelopo

Kenikmatan menyantap Sate akan semakin bertambah dengan lumuran bumbu kacang yang gurih dan tidak terlalu pedas. Asih mengatakan bumbu Sate memang sengaja diracik tidak pedas atas permintaan banyak konsumen. “Cabai kami sertakan di pinggir bumbu, tetapi apabila ada pelanggan yang suka dengan rasa pedas, kami buatkan yang pedas pol dengan tambahan 25 cabai, bahkan lebih,” katanya.

Pengunjung yang mencicipi Sate usus tentunya akan menikmati cita rasa yang sensasional karena rasa ususnya seperti daging dan sama sekali tidak amis. Begitu pun halnya dengan Sate sumsum yang terasa tidak enek serta lumer di mulut seperti ketika menyantap cokelat.

Apabila konsumen penasaran dengan menu Sate sumsum, sebaiknya datang sebelum jam makan siang agar tidak kehabisan. Menu lain yang pantas dicoba adalah Sate otot. Meski Sate berbahan otot sapi, rasanya tidak alot. Kelezatan rasa aneka Sate yang disajikan di depot Ibu Asih itu tidak lepas dari cara memasaknya.

Sebenarnya, menurut Asih, proses memasak Sate ondomohen terbilang sederhana. Setelah dipotong-potong, daging lulur dalam diurap-urap (dicampur) dengan parutan kelapa kemetan atau kelapa dengan tingkat kematangan sedang dan bumbu rahasia. Campuran tersebut selanjutnya dibiarkan selama beberapa waktu hingga bumbu meresap.

Kelapa kemetan sebelumnya dicampur dengan bawang merah, bawang putih, garam, dan kunyit. “Untuk Sate sumsum, usus, dan otot, caranya sama, hanya ramuan bumbunya ditambah bumbu rujak. Usus dan otot juga sebelumnya harus direbus selama satu setengah jam agar empuk,” terang Asih.

Setelah proses perebusan selesai, potongan-potongan daging siap ditusuk dan dibakar. Agar Sate matang dan empuknya merata, tutur Asih, proses pembakaran harus dilakukan dengan cepat dan sering dibolak-balik. Khusus untuk poya, parutan kelapa disangrai lalu diberi bumbu rahasia, dan selanjutnya dibiarkan kering.

Setelah itu poya ditumbuk agar lebih halus untuk campuran nasi hangat. Seluruh proses memasak itu dilakukan di dapur rumah Asih di Gang Ondomohen, Jalan Walikota Mustajab. Menurut Asih, setiap harinya, dia menghabiskan sekitar 1 kuintal lulur dalam, 2 kilogram gajih, dan 5 kilogram usus.

Sementara itu, lebih dari 40 butir kelapa dia olah, baik untuk parutan pada daging Sate maupun dijadikan poya. Menyantap Sate di depot Ibu Asih tidak lengkap rasanya jika tidak ditemani kerupuk puli. Kerupuk yang terbuat dari tepung terigu dan berbumbu bawang putih itu dijual seharga 1.000 rupiah per bungkus.

Kerupuk yang terasa gurih tapi tidak terlalu asin itu merupakan kombinasi yang pas untuk melengkapi rasa manis bumbu Sate. Selain karena Sate nya, kebanyakan pengunjung tertarik akan minuman teh yang disajikan di Depot Ibu Asih. Di sana tersedia dua macam minuman teh, yakni teh hangat dan dingin.

Menurut Asih, rasa minuman teh di tempatnya memang berbeda karena diracik dari dua jenis teh yang berbeda. “Banyak pengunjung yang menyukai teh racikan kami, bahkan ada yang membawanya ke Singapura untuk oleh-oleh,” pungkas dia. (koran jakarta)


Lihat juga :
Sushi
Soto

Kamis, 04 November 2010

Dim Sum, si mungil dari Hongkong

Hong Kong atau Kantonis menyukai semua jenis makanan. Dari kaki ayam, ubur-ubur hingga telinga babi bisa Anda temui di sana.

Ada pun makanan Hong Kong yang sangat terkenal, yaitu Dim Sum. Dalam bahasa Kantonis Dim Sum berarti makanan kecil" dan biasanya disajikan untuk sarapan. Bahan dasar makanan ini adalah olahan daging cincang atau udang serta sayuran yang dibungkus membentuk pangsit dengan ukuran yang kecil. Setelah proses pembungkusan selesai, makanan itu dikukus dalam dandang bambu yang besar.

Beberapa makanan yang bisa menemani Dim Sum adalah Bakpao, Siomai dan juga Fung Zau. Sedangkan minuman yang paling tepat menurut orang Kanton adalah yamcha (tradisi minum teh).

Beberapa restoran di Hong Kong yang menyajikan menu Dim Sum adalah Superstar Seafood, Times Square, Causeway Bay "Dim Sum" Happy Valley di Jalan Sing Woo. Namun demikian, makanan khas Hongkong ini juga tidak hanya disukai oleh orang Hongkong, tapi orang Indonesia pun menyukainya.

Rasanya yang pas di lidah, membuat Dim Sum menjadi makanan yang cocok untuk sarapan di pagi hari atau camilan di malam hari. Dim Sum juga cocok untuk disantap sebagai pendamping minuman teh. Sudah banyak restoran yang menyediakan Dim Sum saat ini. Tidak jarang pula, restoran-restoran tersebut hanya menyajikan Dim Sum sebagai menu utama mereka. Hal ini dilakukan untuk memuaskan para penikmat makanan mungil dari negara Hongkong tersebut. (rmb - media indonesia)


Lihat juga :
Soto
Wine

Rabu, 03 November 2010

Standard Fare of Dim Sum

Dim Sum restaurants have a wide variety of dishes, usually several dozen. Among the standard fare of dim sum include:

Gow : Gow is a standard in most teahouses. They are made of ingredients wrapped in a translucent rice-flour or wheat-flour skin. Though common, steamed rice-flour skins are quite difficult to make. Thus, it is a good demonstration of the chef's artistry to make these translucent dumplings. The most common type is ha gao, which is a shrimp dumpling with rice-flour skin. There are also dumplings with vegetarian ingredients, such as tofu and pickled cabbage.

Shrimp Dumpling: An especially delicate steamed dumpling with whole or chopped-up shrimp filling and especially thin (almost translucent) rice-flour skin.
Chiu-chao style dumplings: A dumpling said to have originated from the Chaozhou prefecture of Kwangtung province, it contains peanuts, garlic chives, pork, dried shrimp, shiitake mushrooms in a thick dumpling wrapper made from glutinous rice flour, or Tang flour. It is usually served with a small dish of chili oil.

Potsticker : Northern Chinese style of dumpling usually with meat and cabbage filling. Note that though pot stickers are sometimes served in dim sum restaurants, they are not considered traditional Cantonese dim sum.

Siu Maai: Small steamed dumplings with pork inside a thin wheat flour wrapper.

Bau: Baked or steamed, these fluffy buns are filled with different meats and vegetables. The most popular type is cha siu baau, a bun with Cantonese barbeque-flavoured pork meat and onions inside. It can be either steamed to be fluffy and white or baked with a light sugar glaze to produce a smooth golden-brown crust.

Shanghai steamed buns or Xiaolongbao: These "little juicy dumplings" are filled with meat or seafood and are famous for their flavour and rich soup inside. These dumplings are originally Shanghai-nese cuisine so they are not considered traditional Cantonese dim sum.

Congee: Rice porridge served with different savory items.
Mango pudding: A sweet, rich mango-flavoured pudding usually with large chunks of fresh mango, and served with a generous shower of condensed milk.

Char Siew Sou: A baked flaky pastry with sesame seeds and honey on the top of the pastry. It has char siu or barbequed pork with onions which is somehow similar with Chasiubao.

Spring rolls: Spring rolls consist of various types of vegetables such as sliced carrot, cabbage, mushroom and wood ear fungus, and sometimes meat, are rolled inside a thin flour skin and deep fried for a crispy outside. (library.thinkquest)


See also :
Wine
Soto

Selasa, 02 November 2010

Nasi ala Jepang

Nasi adalah makanan pokok Jepang, dan membuatnya tepat bisa agak sulit jika Anda tidak tahu bagaimana. Jika Anda berpikir Anda akan menyiapkan nasi secara teratur, sebuah penanak nasi listrik akan membuat hidup anda jadi lebih mudah. Anda dapat memasak nasi gaya non-Jepang dan biji-bijian lain dalam rice cooker juga.

Beras Jepang, atau beras japonica, merupakan varietas sangat khusus. Untuk masakan Jepang tradisional Anda tidak bisa menggantikan beras lama-gandum, beras melati, beras basmati, beras Carolina jenis, dan sebagainya. Kadang-kadang saya mendengar orang mengatakan hal-hal seperti "Tapi aku bisa membuat onigiri dengan beras melati baik-baik saja, selama saya masak jadi bubur dan biji-bijian tetap bersatu". Tidak tidak tidak tidak tidak. Sebuah onigiri yang baik, roll Sushi yang baik, nigiri Zushi-baik, dan yang paling penting semangkuk beras yang baik tidak memiliki nasi lembek.

Yang non-varietas japonica yang melakukan kerja cukup baik adalah beras vialone Italia, yang merupakan beras medium-grain mirip dengan beras japonica. Arborio, carnaroli dan beras dijual 'padi puding' atau 'beras susu' di beberapa negara juga menengah gandum, tetapi mereka cenderung memiliki terlalu banyak pati beras, yang adalah apa yang membuat tekstur yang lembut di puding risotto atau beras. Vialone memiliki lapisan tepung kurang dan karena itu bekerja dengan baik. Lihat Looking Pada Beras untuk informasi lebih lanjut tentang berbagai jenis beras.

Idealnya, beras harus cukup segar. Beras terbaik adalah padi shinmai baru yang disebut, dibeli dalam 3 bulan panen. Sayangnya, itu hanya tentang mustahil untuk membeli beras yang segar di luar Jepang. Hanya membeli beras terbaik yang Anda mampu. Sekali Anda belajar bagaimana membuat nasi dengan benar, Anda benar-benar akan merasakan perbedaan antara berbagai jenis padi.

varietas Jepang 'kelas satu' Beberapa populer beras termasuk Sasanishiki, Koshihikari dan Akita Komachi. Mereka cenderung menjadi mahal. (Maki-justhungry)


Lihat juga:
Burger King
Soto

Fruit Wine Making is Fun

Buah Anggur  menghasilkan Wine berkualitas yang cocok untuk hadiah yang besar, biasanya diberikan selama pernikahan, Natal, Thanksgiving, dan ulang tahun. Sebagian besar buah pembuatan minuman anggur / Wine, ditangani oleh penggemar yang datang dengan hobi ini karena mereka mendapatkan pemenuhan dan kepuasan dari menciptakan Wine mereka sendiri.

Buah untuk membuat minuman anggur / Wine telah menjadi hobi yang sangat populer. Ribuan anggur dibuat untuk menjadi minuman Wine dan resep-resep bermunculan di internet untuk memandu pemula dan penggemar dalam membuat anggur berkualitas yang diinginkan oleh orang-orang tersebut. Saat ini, membuat minuman Wine adalah salah satu hobi yang paling populer di Amerika Serikat menarik penduduk muda dan setengah baya. Ada juga ratusan forum online dan diskusi tentang membuat minuman Wine dari buang anggur dan tips dan teknik yang terlibat dalam pembuatan minuman Wine .

Coba Winemaker Artful Hari Ini!
Hal terbaik tentang membuat minuman Wine adalah bahwa Wine yang dibuat khusus agar sesuai dengan selera pembuatnya. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun dan jumlah uang yang besar sebelum menemukan anggur yang tepat yang sesuai dengan selera seseorang. Mengapa Anda harus menghabiskan banyak uang untuk Wine yang tersedia ditoko-toko ketika anda bisa membuat Wine sendiri dengan lebih cepat dan mudah?

Semakin banyak orang saat ini menikmati seni pembuatan minuman Wine. Bukan hanya karena lebih murah daripada membeli minuman Wine, tetapi juga karena mereka menyukai tantangan untuk berusaha sesuai dengan kualitas dan rasa Wine mahal lainnya. (Fruitwinemaking)

Lihat juga:
Soto
Sate

Senin, 01 November 2010

Steak, kesukaan orang amerika

Orang Amerika sangat suka daging merah. Secara tahunan, rata-rata, Amerika mengkonsumsi sekitar 67 kilogram daging sapi. Biasanya Steak adalah sepotong daging dipotong dari bagian yang paling berdaging dari sapi. Bagian tersebut kaya akan seng, selenium, fosfor, besi dan vitamin B. Daging sapi adalah sumber terkaya Carnitine - gizi yang terlibat dalam transportasi asam lemak rantai panjang ke dalam rumah kekuatan sel - mitokondria. Carnitine - zat yang ditemukan dalam daging sapi - sekitar 95 mg Carnitine untuk setiap 3,5 Oz daging sapi, akan membantu meningkatkan performa latihan Anda, dapat membantu mengurangi kolesterol total dan kadar trigliserida dan dapat membantu Anda untuk memerangi sindrom kelelahan kronis.

Beberapa potongan daging sapi bahkan mungkin mengandung sedikit lemak dari paha ayam tanpa kulit. Steak juga tinggi kalori karena tingginya tingkat kandungan lemak dan protein. Tetapi ketika lemak dihilangkan, steak bisa menjadi pola makan yang sehat. Pecinta steak biasanya sadar dan memilih potongan paling ramping dari steak yang memiliki kalori yang rendah.

Steak menawarkan lebih banyak kandungan beta karoten, vitamin E dan Omega 3 Asam lemak dari daging sapi diberi makan biji-bijian konvensional menurut sebuah studi oleh University of California Cooperative Extension dan California State University. Di masa lalu, ternak merumput di rumput dan sementara ternak sekarang diberi makan dengan biji-bijian. Sapi diberi makan rumput digemukkan cepat dan menghasilkan daging marmer lemak.

'Marbling' adalah istilah yang terkait dengan menentukan kualitas steak. Marmer adalah jenis lemak khusus yang membuat serat-serat daging dari pengetatan selama memasak. Ini membantu agar daging tetap juicy dan membawa rasa khusus. Ketika steak dimasak, marmer mencair, membuat juicy daging sapi dan rasanya menjadi unik. Marbling lebih menjamin kualitas yang lebih baik untuk steak. Marbling juga disebut sebagai rasa lemak.
Sumber: target wanita


Lihat juga:
Soto
Hanamasa