Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Desember 2010

Restoran Ootoya, Menu Rumahan ala Jepang

Inilah menu rumahan ala Jepang: semangkuk nasi organik dan lauknya berupa hidangan okazu atau ikan laut semacam makarel, salmon, atau tuna yang dipanggang atau digoreng dengan bumbu saus miso, dashi, atau kecap Jepang.

Untuk pelengkapnya, ada asinan, sup, dan sayuran. Atau bisa juga dicoba hidangan serupa dengan ikan makarel panggang yang disajikan dengan parutan lobak Jepang.

Lho, kok hidangan itu tak berbeda dengan hidangan rumahan Indonesia, ya? Apa kabar Sushi, sashimi, dan sukiyaki khas Jepang yang mendunia itu? Nanti dulu, ada cerita menarik dari Restoran Ootoya, tempat makanan rumahan ala Negeri Sakura ini dihidangkan.

"Memang masakan rumahan orang Jepang sebenarnya tak jauh berbeda dengan masakan Indonesia. Kebanyakan hidangan ikan hanya dibedakan oleh bumbu dan jenis ikannya," kata Shienny Lie, Manajer Operasional Rumah Makan Ootoya, di Plaza Indonesia, Kamis pekan lalu.

Set hidangan okazu ini, menurut Shienny, merupakan masakan rumahan paling umum di seluruh kepulauan Jepang. Sementara tak semua orang Jepang menyantap sushi, sashimi, atau sukiyaki setiap hari.

"Sushi, sashimi, dan sukiyaki adalah menu khusus yang dimakan orang Jepang pada waktu tertentu," kata Shienny. Sushi dan sashimi umumnya dihidangkan pada jamuan makan malam resmi. Sedangkan sukiyaki adalah masakan yang dinikmati pada hari terdingin dalam setahun di negara empat musim itu.

Selain okazu, hidangan mi (men-rui) sering dikonsumsi dalam keseharian masyarakat Jepang. Salah satunya Miso Nikumi Udon. Untuk menu ini, Toyokazu Ikeda, chef kepala di Rumah Makan Ootoya, menjelaskan cara pembuatannya.
"Udon dimasak dengan menggunakan dua macam pasta miso. Kemudian direbus dengan caisim, shitake, ayam panggang, daun bawang, wortel, tahu, sawi putih, dan dihiasi dengan telur setengah matang di atasnya," katanya. Rasanya, hmm... khas mi Jepang dengan kuah manis-asam.

Ada pula masakan bergaya donburi (satu mangkuk nasi dengan topping sayur dan lauk). Chicken Katsu Tojidon disediakan dalam mangkuk nasi dengan ayam goreng tepung yang disiram dengan campuran saus, bawang bombai, dan telur. Di antara semua menu yang Tempo coba, menu yang mirip nasi goreng ini tampaknya bakal paling cocok bagi lidah orang Indonesia.

Hidangan nabe (kukusan) dan yaki (panggang dan goreng) seperti tersedia. Menurut Shienny, bangsa Jepang menyantap makanan yang relatif sederhana dalam kesehariannya. "Tapi disiapkan secara cermat dari sisi gizi atau jumlah kalori makanan. Ini yang jadi keunggulan masakan Jepang," kata dia.

Rumah Makan Ootoya didirikan oleh Mitsumori Eiichi di Stasiun Subway Ikebukuro, Tokyo, pada 1958. Franchise ini telah berkembang menjadi 250 outlet yang tersebar di Asia tahun ini, tiga di antaranya di Indonesia, berlokasi di Senayan City, Pacific Place Mall, dan Plaza Indonesia.

Meskipun Ootoya merupakan rumah makan franchise, penyajiannya berbeda dengan rumah makan franchise lainnya. "Masakan baru dimasak setelah dipesan, made to order. Jadi masakan akan tetap segar ketika dihidangkan," kata Shienny.

Baru-baru ini, Ootoya juga menyediakan menu sushi dan sashimi untuk pelanggannya. "Sushi dan sashimi bukan menu harian orang Jepang. Tapi, karena banyaknya permintaan, kami menyediakan menu ini," kata Shienny. Soal harga, Rumah Makan Ootoya mematok banderol makanan mereka Rp 30-70 ribu. | AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Sushi Vs Sashimi

Keistimewaan sushi serta sashimi terletak pada teknik memotong dan kesegaran ikannya. Toyokazu Ikeda, chef kepala di Rumah Makan Ootoya, menunjukkan demo memasak sushi dan sashimi dalam media gathering pekan lalu.
"Perbedaan antara sushi dan sashimi terletak pada nasi. Sushi selalu dipasangkan dengan nasi, sementara sashimi dapat langsung dinikmati dengan cuka atau wasabi," kata Ikeda dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Perbedaan lainnya terletak pada tebalnya potongan ikan. "Untuk sashimi, potongannya berjarak 50 milimeter, sementara sushi tak lebih dari 5 milimeter." Ootoya menyediakan sashimi dan kaisendon (seafood mix) yang dihidangkan bersama wasabi, cuka, dan saus.

Ada berbagai jenis sushi. Ootoya menyediakan sushi jenis nigiri dan maki. Nigirizushi adalah potongan daging sushi yang ditempelkan di atas ikan. Adapun makizushi dibuat dengan cara menggulung daging sushi dan nasi dengan bantuan rumput laut kering (nori) serta tikar bambu.

Daging sushi dan sashimi bermacam-macam: dari udang, tuna, cumi, salmon, bawal mutiara, sampai gurita. "Khusus untuk gurita, tidak boleh dimakan mentah. Harus matang benar," kata Ikeda. Kalau tak matang, daging gurita--yang konon bermanfaat untuk membuat pria perkasa--bisa membuat tubuh gatal-gatal. | AMANDRA MM

Sumber : tempointeraktif.com

Lihat juga:
Sate
Steak

Selasa, 30 November 2010

Lucky Dim Sum

If you know only Dim Sum buns, hakau and siomai, means now is the time you dig the new science. Incredible variety of new Dim Sum from Hong Kong and Shanghai will be revealed the secret of the making by the chef. Your direct practice with the guidance of the Dim Sum chef, and can dig up as much knowledge as possible. We only provide 20 (twenty) places for lovers of authentic Dim Sum!

Dim Sum, little snacks that originated from South China and popular in Hong Kong is indeed experiencing tremendous growth. Now, with our easy breakfast better Dim Sum from class to class resto pavement special. A variety of Dim Sum are also offered in a variety of prices. Well, if you intend to start a new venture and hope to get a promising new business, Dim Sum can be an option. Given any fan of Dim Sum increasingly widespread and more. Like years past, this year we also choose the materials cooking class with a choice of Dim Sum variants are more diverse. Starting from the Dim Sum steamed, fried until that matured with a little oil (pan fried). Chef Lauw Pak Wai from Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, willing to take the time to reveal the secret manufacture of Dim Sum is delicious, beautiful and not too fatty. Dim Sum is the type favored by many people in the world today.

In particular, the Dim Sum chef, choose 5 (five) kinds of Dim Sum is: Mixed Vegetable Dumpling, Fish and Minced Beef Dumpling Dumpling. Three types of dumplings had a unique and interesting ways of making. Not only that stuffing dumplings also has a variety of more healthful. Unless steamed vegetables also use materials and fish. Dim Sum For 2 others; Chicken Shrimp Dumpling that matured with a little oil and Sesame Seed Roll Seafood for fried crispy and tasty. Second Dim Sum is also unique because it will destabilize the delicious tongue.

Cooking class requires thoroughness, the class will be held with hands-on system aliases direct practice. That's why we only opened 20 (twenty) places for those who are truly interested. After practicing to make dim sum, as usual, the event will close with lunch bermenu complete and could taste the food your heart's content offerings include a variety of typical Chinese BBQ.

It is better, record the first time so you can manage; Saturday, January 26, 2008, at 09:30 to 14:00 am, at Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, 1st floor, Jl HR Rasuna Said, South Jakarta. So as not to run out of tickets, just register yourself right here! We will only provide a place for those who are truly interested. Therefore, after pendafaran, please immediately finalize paperwork! (Ely / Odi)

Source: Odilia Winneke - detikFood

See also:
Burger King
Sushi

Senin, 29 November 2010

Nare Zushi = Sushi

Jenis asli Sushi, hari ini diklasifikasikan sebagai Nare-Zushi (馴れ 寿司, 熟 寿司), pertama kali dikembangkan di suatu tempat di Asia Tenggara, menyebarkan ke Jepang. Ikan asin dan dibungkus dengan padi fermentasi, hidangan nasi tradisional lacto-fermentasi. Nare-Zushi terbuat dari ikan ini memusnahkan disimpan dalam padi fermentasi untuk pengawetan. Nare-Zushi disimpan selama fermentasi selama beberapa bulan kemudian dihapus. Beras difermentasi dibuang dan ikan adalah bagian hanya dikonsumsi. Sushi awal ini menjadi sumber protein.

Orang Jepang lebih suka makan ikan dengan beras, dikenal sebagai namanare atau namanari (生成, なまなれ, な ま なり). Selama periode Muromachi namanare adalah jenis yang paling populer sushi. Namanare adalah sebagian ikan mentah terbungkus beras, dikonsumsi segar, sebelum hilang rasa nya. Cara baru mengkonsumsi ikan tidak lagi menjadi bentuk pelestarian melainkan hidangan baru dalam masakan Jepang.

Selama era Edo (awal periode modern, 1603-1868 di Jepang), jenis ketiga Sushi diperkenalkan, haya-Zushi (早 寿司, 早 ずし). Haya-Zushi dihimpun sehingga baik nasi dan ikan bisa dikonsumsi pada saat yang sama, dan hidangan menjadi unik untuk budaya Jepang. Ini adalah pertama kalinya bahwa beras tidak digunakan untuk fermentasi. Beras sekarang dicampur dengan cuka. Ikan, sayuran dan makanan kering diawetkan akan ditambahkan. Jenis sushi masih sangat populer saat ini. Setiap daerah memanfaatkan rasa lokal untuk menghasilkan berbagai Sushi yang telah diwariskan selama beberapa generasi.

Ketika Tokyo masih dipanggil Edo, pada awal abad ke-19, warung makan mobile menjadi layanan makanan dominan. Selama periode Zushi nigiri-(握り 寿司) diperkenalkan. Nigiri-Zushi adalah jenis yang paling umum sushi di restoran Sushi todays. Ini adalah gundukan oblong beras dengan sepotong ikan tersampir di atasnya. Setelah gempa bumi Great Kanto pada tahun 1923, nigiri-Sushi koki kehilangan pekerjaan dan tersebar di seluruh Jepang dan mempopulerkan hidangan di seluruh negeri.

Hari ini piring Sushi internasional dikenal sebagai "Sushi" (nigirizushi; varietas Kanto) adalah makanan cepat saji ditemukan oleh Hanaya Yohei (华 屋 与 兵卫; 1799-1858) pada akhir periode Edo di hari ini di Tokyo (Edo). Orang-orang di Tokyo tinggal tergesa-gesa bahkan seratus tahun yang lalu. nigirizushi ini ditemukan oleh Hanaya tidak difermentasi dan dapat dimakan menggunakan jari atau sumpit. Itu adalah bentuk awal dari makanan cepat saji yang dapat dimakan di sisi jalan atau di teater.

Funazushi
Funazushi adalah jenis langka nare-Zushi masih siap dekat danau Biwa, Shiga Prefektur. Delapan belas generasi dari keluarga Kitamura telah mempersiapkan piring (dengan telur utuh) di Kitashina sejak 1619.

Segar Funa (ikan mas crucian dari danau) adalah skala dan memusnahkan melalui insang mereka menjaga tubuh (dan sering telur) ikan utuh. ikan ini kemudian dikemas dengan garam dan berusia selama setahun sebelum dikemas ulang setiap tahun di beras hingga empat tahun. Ikan yang difermentasi yang dihasilkan dapat dilayani diiris tipis atau digunakan sebagai bahan dalam masakan lainnya.

Sumber: en.wikipedia

Lihat juga:
Dim Sum
Soto

Minggu, 28 November 2010

Two types of Wine

Wine has two main types, namely red wine (red wine) and white wine (white wine). Both types of wine come from the type of grape used. The color of wine is not like the color of grape juice that looks more clear. The quality of drinks wine color is also determined a few other things.

Determine the color of wine fermentation. Although red wine from red grapes, red wine obtained from a process called soaking (maceration). Red wine from red grapes or black grapes. Hundreds of types of grapes to produce wines of different kinds of beverages as well.

Types of grapes so affect the taste of wine produced. White wine can be fermented from grapes type of color, from dark-colored wine until pink.

One of the most famous type of wine is cabaret sauvignon. Wine Cabaret sauvignon comes from the region of Bordeaux, France that produces red wine. Red wine is also another famous wine is Merlot.

There are several types of wine with the taste of chocolate and cherry. Grenache Wine become the kind of red wine that other famous Burgundy region of France. Grenache has the basic ingredients raspberries, mint and black cherry. Another famous type of wine is a Zinfandel that is made in Europe but most of the crops grown in California, Anerika States.

Type the famous white wine is Chardonnay. Wine contains a mixture of vanilla and a little fruit. California produces kinds of white wine Chenin Blancs. Chenin Blancs are a cheaper alternative than Chardonnay. Chenin Blancs contains apples and other spices. Other types of white wine is Pinot Gris. Pinot Gris from Oregon and the rich aroma of spices. White wine Riesling from Germany has the aroma of fruit.

White Zinfandel wine, a type of wine with a sweet taste of California. White Zinfandel Zinfandel red wines are processed from the peeled skin.

Source: Lopez Petti, you Nurlaila - vivanews.com

See also:
Sushi
Dim Sum

Kamis, 25 November 2010

Enaknya Ice cream Oen

Ice cream - Menyebut tempat wisata kuliner Kota Semarang, pastilah Toko Oen yang berada di jalan Pemuda menjadi restoran paling awal disebutkan. Toko yang sudah bertahan tiga generasi itu, dengan khas menyajikan menu-menu andalannya yang bahan maupun rasa terjaga secara turun temurun dan diyakini rasanya tidak pernah berubah dari dulu.

Toko Oen Semarang berdiri sejak tahun 1933, saat ini pemiliknya Yenni Kalalo merupakan generasi ketiga dari toko tersebut. Konsep restoran satu ini pun khas, dengan bangunan kunonya. Kalaupun ada penyegaran pada interiornya saja.

Toko Oen bagaikan ikon Semarang, setiap wisatawan khususnya dari Belanda yang berkunjung ke Semarang selalu mampir sejenak ke toko ini.

Saat ini Toko Oen bukan lagi identik dengan orang tua, saat kami datang dan ingin menikmati makanan di restoran tersebut ada beberapa anak muda datang di restoran yang didirikan oleh Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok itu.

Kebanyakan anak muda ini datang menikmati berbagai Ice cream yang ada di Toko Oen, menurut Antok Liem pengurus Toko Oen es krim yang paling banyak digemari Ice cream Oen Simphony dan Tutty Fruity.

Kedua Ice cream ini disajikan dengan bentuk yang sangat unik, untuk Oen Simphony ada permainan warna dalam penyajiannya dari Ice cream rasa coklat yang ditaruh paling bawah, ditingkat selanjutnya ada Ice cream rasa vanila, serta tidak ketinggalan roti lidah kucing.

Yang lebih menarik lagi ternyata resep pembuatan Ice cream ini sama dengan saat Toko Oen berdiri, Antok mengungkapkan resep yang dibuat sejak generasi pertama itu sengaja dipertahankan untuk menjaga rasa Ice cream tersebut.

"Dulu pernah diuji coba untuk beberapa bahan pembuat Ice cream dikurangi, ternyata rasa yang dihasilkan sangat berbeda. Sehingga sampai saat ini oleh generasi penerus Toko Oen tetap menggunakan resep Ice cream yang lama tanpa mengurangi sedikitpun komposisi bahan pembuatnya," ungkap Antok.

Resep Ice cream yang telah bertahan puluhan tahun itu ternyata memang sangat nikmat, Ice cream nya lumer dan lembut dimulut. Untuk rasa dari eIce cream itu sendiri sangatlah nikmat, tentunya Ice cream Oen Simphony seharga Rp 17.500 itu tidaklah mahal dan sepadan dengan rasa Ice cream itu sendiri.

Antok menambahkan menikmati Ice cream di Toko Oen sangatlah nikmat kalau diselingi nyemil beberapa roti khas buatan TOKO Oen seperti kaastengel (kue keju kering) dan kattetonge (kue lidah kucing). (Wisanggeni/CN13)

Sumber : suaramerdeka.com

Lihat juga:
Sushi
Hanamasa

Rabu, 24 November 2010

Dim Sum bergizi

Anda terburu-buru berangkat kerja dan tak sempat sarapan? Atau anda tipe yang tidak bisa makan karbohidrat di pagi hari? Kalau begitu, cobalah makan Dim Sum!

Dim sum adalah sejenis makanan camilan yang bergizi yang cukup untuk mengenyangkan perut anda. Tradisi Dim Sum berawal dari Kanton, Cina dimana Dim Sum selalu disajikan sebagai teman minum teh. Berawal dari kedai-kedai teh bagi para pengembara, Dim Sum selalu disajikan pada pagi hari sebagai bekal perjalanan mereka.

Pada perkembangannya sekarang, di beberapa negara seperti Hongkong, Dim Sum disajikan pada pagi hari sebagai hidangan sarapan dan biasanya hanya dijual hingga tengah hari saja. Menurut para ahli, Dim Sum sangatlah menyehatkan dan bergizi. Kini banyak orang yang memilih mengkonsumsi Dim Sum karena selain sehat juga praktis.

Dim sum memiliki beragam jenis, ada yang steamed Dim Sum (kukus) seperti bakpao, hakau (udang), cheong fun (dari tepung beras), siomai. Sedangkan yang goreng, antara lain lumpia udang, talas goreng, atau pangsit goreng.

Jika Anda ingin mencoba Dim Sum, sekedar sharing, berikut beberapa restoran Chinese yang memiliki macam-macam dim sum yang menurut Saya patut dicoba:

1. Samudera Restoran
Berbagai macam dim sum tersedia disini. Samudera selalu ramai dikunjungi jika weekend tiba sehingga Anda harus rela mengantri untuk dapat menikmati menu di sini. Menu rekomendasi: cheong fun dan siomai ayam.

2. Huang Ting Restoran
Restoran Chinese food ini juga punya banyak variasi dim sum. Saat weekend, koleksi dim sumnya lebih lengkap dari hari-hari biasa. Menu rekomendasinya: pangsit udang mayonaise dan siomai.

3. Ta Wan Restaurant
Walaupun variasi menu dim sum di sini cenderung sedikit, lumpia udang dari Ta Wan tetap patut dicoba! Selain itu, restoran ini juga terkenal dengan variasi buburnya yang tak kalah menggoda.

4. Daniang Dumpling
Yang unik dari restoran ini adalah penyajian dapurnya di depan sehingga bisa terlihat semua makanannya fresh langsung dimasak oleh sang koki. Menu yang saya rekomendasikan adalah Xiao lung bao, yaitu pangsit yang berbentuk bao, dalamnya berisi daging dan berkuah. Selain itu Anda juga bisa mencoba Sui Kiau, yaitu pangsit kukus yang berisi daging maupun sayuran.

5. Din Tai Fung
Menu yang paling populer dari Din Tai Fung adalah Xiao Lung Bao (sejenis adonan tepung yang berisi daging) dan bubur. Walaupun harganya relatif mahal, namun bagi anda yang menggemari Xiao Lung Bao, di sinilah tempat yang paling enak.

Ngomongin Dim Sum, perut Saya tiba-tiba jadi keroncongan. Hmm...Apakah Anda juga mulai tergoda oleh si mungil?

Sumber : viola kurniawati-urbanesia.com

Lihat juga:
Hanamasa
Sushi

Selasa, 23 November 2010

Sushi World, tempat makan Sushi Murah

Penggemar Sushi akan melakukan apa saja untuk mendapatkan makanan favoritnya. Bahkan kalau diperlukan, antre dan membayar mahal pun tidak keberatan. Tapi untuk yang satu ini dijamin Anda tidak perlu antre. Harganya pun sangat terjangkau. Maklum, harga mahasiswa.

Sushi World layak menjadi salah satu tempat pilihan yang pas bagi penyuka sushi. Di restoran ini pengunjung bisa mencicipi aneka fusion sushi yang sedang digandrungi oleh kaum muda. Fusion sushi ini memiliki cita rasa yang beda, karena sudah mengalami sedikit perubahan, dengan cara memadukan bahan-bahan yang ada.

Pada dasarnya sushi merupakan makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi.

Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan yang disebut gyosho, yakni membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake.

"Kalau fusion sushi ditambah dengan bahan baru seperti mayones, alpukat, mangga, timun, bahkan cabai rawit. Sushinya pun bisa digoreng," ujar Rahandari (23) alias Riri, salah satu pemilik Sushi World.

Aneka ragam sushi disajikan dengan tampilan yang sangat menarik dan menggugah selera. Salah satu andalannya dragon roll. Dalamnya diisi dengan udang yang digoreng dan mayones lalu ditaburi dengan tepung tempura dan diberi alpukat di atasnya. Menu ini juga termasuk populer di banyak restoran sushi lainnya.

Meski dari segi jenis sama, namun dari isi dan penyajiannya dibuat berbeda. Paling penting, harganya bisa separuh dari harga restoran sushi ternama. Dragon roll ini dipatok dengan harga Rp 35.000.

Riri juga menyarankan untuk mencoba volcano. Sushi ini dilumuri saus merah lezat yang terbuat dari baby octopus dan saus mayo. Dalam gulungan sushi diisi dengan daging kepiting, mayones, dan alpukat. Bagi yang suka dengan rasa pedas, disarankan untuk berani mencoba kalimantan. Sushi ini berisi ikan sisamo, mayones, selada air, dan cabai rawit.

"Tak jarang juga ada konsumen yang memberi masukan kepada kami untuk dibuatkan jenis sushi tertentu yang pernah dicobanya di restoran lain. Kalau sekiranya cocok, tidak tertutup kemungkinan dimasukkan ke dalam daftar menu," ujar Riri lagi.

Ada pula jenis sushi yang disebut dengan gunkan, yakni nasi yang digulung lalu diberi topping ikan mentah, telur ikan atau belut di atasnya, dan dibungkus dengan nori sekelilingnya. Jenis lain adalah nigiri sushi, yakni sushi yang di atasnya diberi irisan ikan kemudian diikat dengan nori.

Sebagai teman makan sushi, paling klop dipadukan dengan wasabi. Sambal khas Jepang itu memang unik. Pasalnya, bahan sambal bukan dari cabai yang biasa kita makan, melainkan terbuat dari lobak Jepang yang apabila dicicipi akan muncul rasa pedas yang cukup menyengat di hidung.

Pengunjung yang tidak tahan rasa pedasnya bisa mencampur wasabi dengan shoyu, yaitu sejenis kecap jepang yang rasanya asin dan manis. Dilengkapi pula dengan gari, sejenis jahe berwarna merah muda.

Sebagai informasi, sushi dengan ikan yang telah melalui proses masak justru bernilai gizi baik, rendah kalori, dan rendah lemak. Sushi salmon mengandung vitamin D, dan bahan ketan pada sushi memberikan karbohidrat yang baik untuk tenaga.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr Iain Brownlee dari University of Newscastle, sushi juga populer sebagai makanan penurun berat badan.

Elemen yang memberikan manfaat tersebut adalah nori, rumput laut kering yang digunakan untuk membungkus sushi. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa nori berpotensi mengurangi retensi lemak tubuh hingga 75 persen.

Sumber : wartakotalive.com - megapolitan.kompas.com

Lihat juga:
Hanamasa
Dim Sum

Minggu, 21 November 2010

Steak di Cipete

Abuba Steak adalah salah satu tempat makan steak yang nge-top dan ramai dikunjungi di Jakarta. Outlet pertamanya adalah yang terletak di Jalan Cipete Raya, kemudian disusul dengan outlet-outlet berikutnya di daerah Kelapa Gading, Pluit Indah Raya dan Wahid Hasyim Jakarta dan segera akan menyusul di Bandung yang menurut kabarnya akan dibuka tanggal 1 Mei 2008. Alamatnya di Jalan Prabudi Muntur No 12 (Dago Area), Bandung.

Yang saya ingin ceritakan adalah perubahan tampilan outlet yang terletak di Jalan Cipete Raya. Abuba yang sekarang sudah pindah lokasi, dari tempat yang penuh dengan asap (kata orang-orang) dan parkiran yang susah tapi tetap saja ramai (kata orang-orang lagi) ke tempat yang lebih nyaman dan interior masa kini (ini bukan kata orang, tapi kata saya). Lokasinya masih di Jalan Cipete Raya. Soal parkiran gak usah kuatir, apalagi soal tempat duduk (buanyak banget). Mau yang saling tatap-tatapan ada, mau yang lagi 'musuhan' dan duduk berdampingan saja dengan pembatas meja juga ada.

Menu yang disajikan masih sama. Mulai dari steak daging lokal hingga steak daging impor, ada juga steak ayam, steak salmon, steak kakap, grill sosis, grill beef burger dan steak daging goreng. Bagi yang gak doyan makan kentang jangan kuatir tersedia juga nasi putih. Harga steak berkisar dari Rp 32,000.- sampai Rp 80,000.- Ada juga menu yang sekarang lagi nge-trend yaitu daging Wagyu Australia yang dijual sekitar Rp 135,000.-

Minuman mulai dari air mineral, soft drink, hingga milo dan lemonade. Teh hangat juga gak ketinggalan. Harga minuman dari Rp 1,000.- sampai Rp 7,000.- Semua harga di atas belum termasuk Ppn 10 %.

Sumber : Meidy - wikimu.com

Lihat juga:
Dim Sum
Sushi

Dim Sum's Varieties

Traditional Dim Sum includes steamed or fried dumplings, filled buns, rice rolls, and noodles. Ingredients include chicken, pork, beef, prawns, and a number of vegetarian options. Dim Sum restaurants often additionally offer plates of steamed green vegetables and desserts including pastries and fruity porridges. The assortment of dishes is truly a marvel, though certain staples will nearly always appear on the roster. 'Gow' is a standard of most Dim Sum bistros.

Dumplings wrapped in translucent rice-flour skin, 'Gow' allows a chef to draw attention to his artistry, as the dumplings are quite challenging to create.

'Chiu-chao' style dumplings resemble Thai dishes, containing peanuts, garlic chives, dried shrimp, shitake mushrooms, and served with a sharp chilli sauce. 'Potstickers', a familiar Chinese favourite, are sometimes included in a Dim Sum meal, though they are not categorised as a traditional element in the cuisine. A Northern Chinese style of dish, 'potstickers' are delicious dumplings stuffed with a filling of cabbage and meat.

Aside from dumplings, Cantonese varieties of buns comprise many Dim Sum specialties. Shanghai steamed buns are filled with meat, often seafood, and are distinguished by a hearty soup concealed within the bun. 'Bau' is another type of bun, served baked or steamed. A fluffy treat, 'bau' is filled with an assortment of meat and vegetables. Perhaps the most distinct and popular type of 'bau', 'cha siu baau' consists of Cantonses barbeque-flavoured pork, meat, and onions inside a light outer casing.

Many items within the Dim Sum catalogue don't fall as easily into the typical bun/dumpling category. Aforementioned phoenix talons (chicken feet), sesame seed balls, steamed spare ribs, lotus leaf rice, mango pudding, tofu desserts, spring rolls, egg tarts and fried squid are all potential features in a Dim Sum dining encounter. Some restaurants may offer up to one hundred different items on a particularly demanding day.

Source : bangkok.com - restaurant dining experiences

See also :
Steak
Sushi

Senin, 15 November 2010

Ayo buat Cake isi Ice cream

Gak sengaja nemuin resep unik ini, Cake isi Ice cream hemmm... kayaknya enak nih. Abisnya saya suka banget ma Ice cream. Yawda saya ambil aja resepnya dari kompas buat referensi, kali aja besok-besok mo bikin. Dari tampilannya sih uenak banget tuh, apalagi makannya pas siang-siang gini. Mo tau cara bikinnya??

Bahan Cake:
4 btr telur
150 gr gula pasir
125 gr tepung self raising flour
3 sdm cokelat bubuk
50 gr margarin cair
1 ltr Ice cream vanili

Saus Cokelat:
100 gr dark cooking chocolate
1 sdm mentega
4 sdm krim kental

Cara membuat:
Kocok telur dan gula sampai putih dan mengembang. Masukkan campuran tepung terigu dan cokelat sambil diayak sampai rata. Terakhir, masukkan margarin cair, aduk rata.

Tuang adonan ke dalam loyang berlubang di tengah dan berdiameter 24 cm yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu. Ratakan.

*Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat Celsius selama 30 menit sampai matang. Sisihkan hingga dingin.

*Keluarkan cake dari loyang, potong melintang setinggi 1,5 cm dari bagian bawah. Angkat cake, keruk bagian tengahnya sedalam 1 cm hingga membentuk lubang. Sisihkan.
* Keluarkan Ice cream dari freezer, kocok sebentar hingga agak meleleh. Letakkan di atas cake, tutup dengan sisa cake. Bungkus dengan plastik.
* Simpan dalam freezer selama 2 jam. Keluarkan.
* Potong-potong cake, sajikan bersama saus cokelat. (azk4.com)


Lihat juga :
Sate 
Sushi

Minggu, 14 November 2010

Jenis Maki Sushi

Maki mengacu pada setiap jenis Sushi yang dibuat di roll dengan nasi Sushi, panggang rumput laut nori, dan berbagai tambalan. The Kata maki berarti "roll", dan kebanyakan orang yang sudah makan Sushi telah dikonsumsi maki dalam beberapa bentuk atau lainnya. Beberapa bentuk maki, seperti uramaki, sangat kompleks, yang memerlukan perhatian koki terampil. Lain seperti temaki sangat mudah untuk membuat, dan sering dimakan di rumah dan di pertemuan sosial.


Maki Sushi datang dalam beberapa varietas, tergantung seberapa tebal gulungan dan bagaimana gulungan dibangun. Bentuk yang paling umum adalah gulungan hosomaki, atau tipis. gulungan tipis dibuat dengan membuat strip kecil beras Sushi dan bahan satu atau dua sepanjang satu sisi dari selembar nori dan kemudian menggulung itu erat untuk membentuk roll ramping. Hosomaki dipotong-potong kecil sebelum disajikan, dan biasanya disajikan di atas piring dengan beberapa jenis lain Sushi untuk kontras. Jenis hosomaki umum meliputi gulungan mentimun, gulungan wortel, dan roti tuna.

Tebal maki disebut futomaki, yang berarti Futomaki biasanya dibuat dengan bahan beberapa "roll gemuk.", Dan dapat setengah inci sebanyak satu dan satu (empat cm) di diameter. Futomaki sering dibuat vegetarian, dan umumnya termasuk bahan seperti kecambah, telur goreng, dan lobak lobak. Biasanya futomaki dipotong sebelum disajikan, meskipun juga disajikan dalam bentuk gulungan keseluruhan di beberapa festival tradisional.

Uramaki adalah roll ke luar, yang berarti bahwa beras Sushi ada di luar. Uramaki dibuat oleh layering sepotong nori dengan nasi Sushi dan kemudian membalik itu ke garis tepi bawah sisi lain dengan bahan. Kemudian maki itu yang digulung, dan biasanya dicelupkan ke dalam hiasan seperti benih ikan roe atau wijen. Uramaki sebenarnya lebih umum di luar Jepang, dan termasuk Sushi terkenal seperti California dan roti Philadelphia. (WiseGeek)

Lihat juga:
Burger King
Steak

Kamis, 11 November 2010

Sejarah Steak Ayam Goreng

Steak -Ayam goreng (juga dikenal sebagai ditumis Steak, Steak negara-goreng atau SRA) adalah masakan yang terdiri dari sepotong Steak (steak kubus tenderized) dilapisi dengan tepung bumbu dan ditumis. Hal ini terkait dengan masakan Amerika Selatan dan perhotelan. Namanya mungkin karena kesamaan Steak ayam-goreng dalam persiapan untuk ayam goreng, meskipun hidangan juga mirip dengan Austria hidangan Wiener klasik Schnitzel (dikenal dalam masakan Amerika Latin sebagai milanesa), sebuah sapi tenderized atau potongan daging sapi, dilapisi dengan tepung , telur, dan tepung roti dan digoreng. Hal ini mirip dengan resep untuk collops Skotlandia. Hal ini umumnya dikategorikan sebagai makanan yang menenangkan.

Asal tepat dari hidangan tidak jelas, namun banyak sumber atribut pengembangan untuk imigran Jerman dan Austria ke Texas pada abad kesembilan belas yang membawa resep untuk Wiener Schnitzel dari Eropa ke Amerika Serikat. Lamesa, kursi Dawson County di Texas South Plains, mengklaim sebagai tempat kelahiran steak-ayam goreng, seperti halnya Bandera, anak kesayangan Texas ', John "White Gravy" Neutzling.

Para Ibu Rumah Tangga Virginia, yang diterbitkan pada tahun 1838 oleh Mary Randolph memiliki resep untuk cutlets daging sapi muda yang merupakan salah satu resep awal untuk makanan seperti steak-ayam goreng. Resep untuk apa yang sekarang kita kenal sebagai steak ayam-goreng yang termasuk dalam buku resep masakan daerah banyak dengan akhir abad kesembilan belas. Istilah sebenarnya "Steak ayam-goreng" mungkin dikembangkan di tahun 1930-an. Ada kemungkinan bahwa perubahan nama untuk resep ini adalah karena perang dengan Jerman.

Sebuah 1943 Amerika resep Cookbook untuk Wiener Schnitzel mencakup garam merica putih dan saus krim.

steak-Ayam goreng adalah hidangan populer di antara banyak yang membentuk makanan negara resmi dari Oklahoma, ditambahkan ke daftar pada tahun 1988. (En.wikipedia)

Lihat Juga:
Hanamasa
Sushi

Rabu, 10 November 2010

Hanamasa, restoran dengan self service


Hanamasa Restoran, merupakan restoran Jepang pertama di Indonesia bertaraf International dengan konsep Self - Service, serta perpaduan tradisionil khas Jepang dan Indonesia. Hanamasa menyajikan menu utama yakiniku (makanan yang dibakar) dan syabu-syabu (makanan yang direbus) dengan beragam makanan pilihan mulai dari daging Sapi, Ayam, Sea Food dan Sayuran segar yang diolah secara higienis.

Dilengkapi dengan saus tradisional khas Jepang, seperti Saus Niku Tare (saus berwijen) dan Saus Soto Tare (saus tanpa wijen) untuk menambah citarasa masakan khas Hanamasa yang enak dan lezat. Ada juga saus “Thai Suki” khas Thailand yang sangat segar dan lezat.Selain menu utama, ada juga menu tambahan, seperti : Chicken Wing, Burger dan Sosis Goreng.Untuk hidangan pembuka dan penutup tersedia aneka salad, jajan pasar, puding, buah es campur, juga minuman segar khas Hanamasa. Semua bisa Anda nikmati, dengan satu harga makan sepuasnya di Hanamasa. Dijamin puas dan yang pasti sehat.

Hanamasa pada awalnya didirikan oleh Mr. Yasiro Ono di Jepang. Pada waktu itu Mr. Yasiro Ono adalah seorang pedagang daging yang sukses. Mr. Yasiro Ono kemudian mencoba mendirikan Restaurant dengan konsep Self Service. Restaurant tersebut dinamakan Hanamasa. Hanamasa berasal dari bahasa Jepang, Hana artinya ‘Bunga’, Masa artinya ‘Terus Berkembang’, jadi Hanamasa artinya Bunga yang Terus Berkembang’.

Usaha Restaurant tersebut berhasil dengan sukses, kemudian Mr. Yasiro Ono mulai mengembangkan usahanya ke luar Jepang, antara lain Mongolia, Korea, Cina, tidak terkecuali di Indonesia. Hanamasa Restaurant di Indonesia merupakan usaha Francise dengan Hanamasa Restaurant di Jepang. Hanamasa Restaurant pertama terletak di Jl. Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta. Hanamasa berkembang dengan pesat karena terbukti banyak yang menggemari hidangannya. Hidangan utama Hanamasa berupa daging, sea food dan sayuran segar.

Pada tahun 1989 Hanamasa membuka cabang baru di kawasan Kelapa Gading, tepatnya di Jl. Boulevard Blk. RA1 No. 32-33, disusul pada tahun 1990 membka cabang baru di Bandung, tepatnya di

Jl. Merdeka No. 39-41, pada tahun 1995 membuka cabang lagi di Surabaya, Jl. Gubeng Pojok No. 31, tahun 1986 membuka cabang baru lagi di kawasan Bintaro tepatnya di Plaza Bintaro Jaya Lt. 2, dan kawasan Pluit, di Megamal Pluit Lt. 4, tahun 1998 kita menambah cabang baru di Gajah Mada Plaza, tahun 2001 membuka lagi cabang baru di Karawaci dan Puri Indah, pada tahun yang sama kita membuka cabang baru di Medan dan Mal Metropolitan Bekasi Lt. 4. (Hanamasa Resto)


Lihat juga :
Burger King
Sushi

Senin, 08 November 2010

History of Ice cream Cone in the world

The Ice cream cone would seem to be a simple and unpolitical a treat, yet it's origin is hotly contested. The most favored folk tale regarding the invention of the Ice cream cone takes place at the 1904 World's Fair held in St. Louis, Missouri. Two food vendors had stalls next to each other. Arnold Fornachou made and sold Ice cream. His neighbor, Ernest A. Hamwi, had come to the United States from Damascus, Syria. Hamwi made sweet wafers (much like today's wafer-like cookies) that Syrians call "zalabias." Hamwi cooked the wafers on a waffle iron heated over a coal fire, coated them with sugar, and rolled the wafers while they were still hot so they were easy to eat and carry. When Fornachou ran out of dishes to hold his Ice cream, Hamwi rolled his wafers into a cone shape instead of a tube, and the gentlemen topped the wafer with scoops of Fornachou's Ice cream. Zalabias became "World's Fair Cornucopias," and the cone concept was born.

With over 50 Ice cream vendors at the Fair, Hamwi was soon doing a land-office business. He started his own cone company after the Fair called the Cornucopia Waffle Oven Company, but tired of business and went to work for the competition, Heckle's Cornucopia Waffle Oven Company in St. Louis. The cornucopia or waffle name was replaced with the word cone in 1906. Meanwhile, Hamwi promoted cones at fairs all across the United States. Returning to his own business in 1910, Hamwi started the Missouri Cone Company of St. Louis. He died in 1943 after amassing a fortune founded on Ice cream cones.

A second contender, David Avayou also claims to be the cone's creator. Avayou owned an ice cream parlor in New Jersey where he made both Ice cream and cones. He took his wares to the St. Louis World's Fair and claims to have been selling them there when Fornachou and Hamwi stumbled on their joint product.

Still a third contestant is Abe Doumar, another immigrant who had moved with his family of 12 brothers and sisters from Lebanon to St. Louis. Doumar's favorite treat from his homeland was a pita bread rolled into a cone shape and filled with fruity jam. He approached another of the Fair's zalabia-makers and suggested applying the same concept by rolling a waffle and filling it with Ice cream. Doumar later developed a variety of waffle machines, moved to New York, and sold Ice cream cones at Coney Island. By the 1930s, Doumar owned a number of restaurants along the East Coast; the new trend for "fast food" that grew with the popularity of the automobile almost drove him out of business until he got the idea to make waffle cones in the front windows of his restaurants. The baking process and the girls in the windows rolling cooked waffles into cones became attractions that saved the restaurants.

Opposing these charming stories is a solid fact. In 1903 (the year before the World's Fair), Italo Marchiony was awarded a patent for the "pastry comet," which he developed to hold his frosty wares. Marchiony was an Italian immigrant who lived in New York City. His product was lemon ice that he scooped onto small glasses and sold to customers along Wall Street. After consuming the ice, the customer returned the glass, and it was washed and used again. Breakage and the continual task of washing dishes frustrated Marchiony; he substituted paper cones, but these (and littering consumers) made a messy problem. As early as 1896, Marchiony invented a fully consumable alternative. By 1903, he had made a machine that created cones like the sugar cone known today. The machine resembled a long waffle iron with spaces to cook 10 cones. Later, Marchiony opened a cone factory in Hoboken, New Jersey. He is also credited with building the first Ice cream sandwich with two waffle squares.

Apart from his patent from the United States government as proof, Marchiony has history and sentiment on his side. His business of selling lemon ice in glass scoops is part of a tradition in Italy dating back to the early 1800s. The Penny-Ice Men became common across Europe from about 1820 to 1860, as revolution and economic hard times drove immigration. Part of this wave consisted of Italians who left their homeland for Europe's major cities. They pushed carts through the streets beginning as early as 7 A.M. during the summers and sold flavored ice seated on tiny glass goblets. A goblet cost a penny, the people consumed the ice, and the goblet was returned to the vendor. In Italy, the Penny-Ice Men cried, "Ecco un poco, che un poco" (Here's a little for so little [money]), and this cry became distorted by non-Italians into the word hokeypokey. In New York and other American cities—where the custom had migrated by the mid-1800s—the Penny-Ice Men were known as Hokeypokey Men. Their trade and their use of the tiny glass goblets are a direct link to the development of the ice cream cone.

After the World's Fair, cone-making machines were regularly sold in catalogs for $8.50. Individual vendors could afford these, so the street vending of ice cream now accompanied by cones grew enormously. In 1912, Frederick Bruckman devised a machine that rolled the cones hot from the waffle ironautomatically; 245 million Ice cream cones were sold in 1924 alone. (Gillian S. Holmes - madehow)


See also :
Sushi
Wine

Minggu, 07 November 2010

Ice cream Soda? Enak

Ice cream soda, float (Inggris, Kanada, Amerika Serikat dan Asia Timur), laba-laba (Australia), sapi coklat (Hong Kong) atau sapi hitam (Brasil, El Salvador) adalah minuman yang terdiri dari satu atau lebih sekop dari Ice cream baik minuman ringan atau campuran sirup rasa dan air berkarbonasi. Di Inggris soda krim bernama yang seperti yang secara tradisional disajikan dengan sesendok Ice cream mengambang di dalamnya membuat Ice cream soda. Gelembung kecil yang hadir udara di soda menyebabkan Ice cream untuk mengapung dan situs nukleasi untuk pembentukan gelembung besar karbon dioksida. Hal ini memberikan minuman "kepala berbusa" mirip dengan kepala bir.

Ice cream soda diciptakan oleh Robert M. Green di Philadelphia, PA, pada tahun 1874 selama satu setengah abad perayaan. Cerita tradisional adalah bahwa, pada suatu hari yang sangat panas, Mr Green berlari keluar dari Ice untuk soda rasa dia menjual dan digunakan cream vanili Es dari vendor tetangga untuk menjaga soda nya dingin. Sendiri account, yang diterbitkan di majalah Fountain Soda pada tahun 1910, menyatakan bahwa sementara operasi air mancur soda pada perayaan satu setengah abad Franklin Institute di Philadelphia pada tahun 1874, ia ingin menciptakan memperlakukan baru untuk menarik pelanggan dari vendor lain yang memiliki mewah, lebih besar soda air mancur. Setelah beberapa percobaan, ia memutuskan untuk menggabungkan Ice cream dan air soda. Selama perayaan itu, ia menjual Ice cream vanila dengan air soda dan pilihan 16 sirup rasa yang berbeda. Memperlakukan baru sensasi, dan segera air mancur soda lainnya mulai menjual Ice cream soda. akan Green menginstruksikan bahwa "Originator krim Soda Ice" adalah menjadi terukir di batu nisan nya.

Setidaknya ada tiga pengadu lain untuk penemuan soda Ice cream: Fred Sanders, Philip Mohr (pada tahun 1782 di Fulton dan First Streets di Elizabeth, NJ), dan George Guy, salah satu karyawannya sendiri Robert Green. Terlepas dari asal-usulnya, minuman dengan cepat menjadi sangat populer, untuk sedemikian rupa sehingga hampir sosial wajib di kalangan remaja, walaupun banyak orang dewasa dibenci itu. Menurut legenda itu dilarang, baik seluruhnya atau pada hari suci, oleh beberapa pemerintah daerah menimbulkan pengganti memperlakukan Ice cream sundae. Sebagai soda dipasarkan sebagai obat keajaiban, itu sering dianggap sebagai zat yang dibutuhkan pengawasan dan kontrol seperti alkohol, lain bahan yang dikendalikan yang tidak bisa dilayani atau dibeli pada hari Minggu di daerah konservatif banyak. Banyak air mancur soda harus mencari cara untuk menghasilkan keuntungan pada hari Minggu ketika soda jual dianggap ilegal. Solusinya adalah untuk melayani Ice cream pada hari ini, karena hanya produk makanan dan bukan bahan yang dikendalikan. air mancur Soda kemudian menciptakan istilah "sundae" istilah untuk ramuan Ice cream yang mereka layani pada "hari soda's istirahat". (En.wikipedia)

Lihat juga:
Steak
Sushi

Jumat, 05 November 2010

Sate campur kelopo

Kenikmatan menyantap Sate akan semakin bertambah dengan lumuran bumbu kacang yang gurih dan tidak terlalu pedas. Asih mengatakan bumbu Sate memang sengaja diracik tidak pedas atas permintaan banyak konsumen. “Cabai kami sertakan di pinggir bumbu, tetapi apabila ada pelanggan yang suka dengan rasa pedas, kami buatkan yang pedas pol dengan tambahan 25 cabai, bahkan lebih,” katanya.

Pengunjung yang mencicipi Sate usus tentunya akan menikmati cita rasa yang sensasional karena rasa ususnya seperti daging dan sama sekali tidak amis. Begitu pun halnya dengan Sate sumsum yang terasa tidak enek serta lumer di mulut seperti ketika menyantap cokelat.

Apabila konsumen penasaran dengan menu Sate sumsum, sebaiknya datang sebelum jam makan siang agar tidak kehabisan. Menu lain yang pantas dicoba adalah Sate otot. Meski Sate berbahan otot sapi, rasanya tidak alot. Kelezatan rasa aneka Sate yang disajikan di depot Ibu Asih itu tidak lepas dari cara memasaknya.

Sebenarnya, menurut Asih, proses memasak Sate ondomohen terbilang sederhana. Setelah dipotong-potong, daging lulur dalam diurap-urap (dicampur) dengan parutan kelapa kemetan atau kelapa dengan tingkat kematangan sedang dan bumbu rahasia. Campuran tersebut selanjutnya dibiarkan selama beberapa waktu hingga bumbu meresap.

Kelapa kemetan sebelumnya dicampur dengan bawang merah, bawang putih, garam, dan kunyit. “Untuk Sate sumsum, usus, dan otot, caranya sama, hanya ramuan bumbunya ditambah bumbu rujak. Usus dan otot juga sebelumnya harus direbus selama satu setengah jam agar empuk,” terang Asih.

Setelah proses perebusan selesai, potongan-potongan daging siap ditusuk dan dibakar. Agar Sate matang dan empuknya merata, tutur Asih, proses pembakaran harus dilakukan dengan cepat dan sering dibolak-balik. Khusus untuk poya, parutan kelapa disangrai lalu diberi bumbu rahasia, dan selanjutnya dibiarkan kering.

Setelah itu poya ditumbuk agar lebih halus untuk campuran nasi hangat. Seluruh proses memasak itu dilakukan di dapur rumah Asih di Gang Ondomohen, Jalan Walikota Mustajab. Menurut Asih, setiap harinya, dia menghabiskan sekitar 1 kuintal lulur dalam, 2 kilogram gajih, dan 5 kilogram usus.

Sementara itu, lebih dari 40 butir kelapa dia olah, baik untuk parutan pada daging Sate maupun dijadikan poya. Menyantap Sate di depot Ibu Asih tidak lengkap rasanya jika tidak ditemani kerupuk puli. Kerupuk yang terbuat dari tepung terigu dan berbumbu bawang putih itu dijual seharga 1.000 rupiah per bungkus.

Kerupuk yang terasa gurih tapi tidak terlalu asin itu merupakan kombinasi yang pas untuk melengkapi rasa manis bumbu Sate. Selain karena Sate nya, kebanyakan pengunjung tertarik akan minuman teh yang disajikan di Depot Ibu Asih. Di sana tersedia dua macam minuman teh, yakni teh hangat dan dingin.

Menurut Asih, rasa minuman teh di tempatnya memang berbeda karena diracik dari dua jenis teh yang berbeda. “Banyak pengunjung yang menyukai teh racikan kami, bahkan ada yang membawanya ke Singapura untuk oleh-oleh,” pungkas dia. (koran jakarta)


Lihat juga :
Sushi
Soto

Rabu, 03 November 2010

Ice Cream Ragusa so yummy

When you enter a typical Dutch-style buildings, you will feel back into the past. Look at the chairs made of rattan with the old-fashioned and simple table as a complement. All around the walls, you can see black and white photographs that illustrate what the previous Ragusa Ice Cream and portraits of the corners of the ancient city.

Ragusa Ice Cream ItaliaBegitu also with old-fashioned cash register and place to present an antique ice cream. This room also does not use air conditioning, just using a fan and a high roof can reduce the heat. The owner did want to preserve the past nuance to visitors.

Although the buildings and ancient interior, does not mean the taste of ice cream is not feasible to taste. You can try the menu such as banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata siciliana, Tutti frutti, chocolate sundaes, lemon ice, cola float and nougat. With an attractive appearance of ice, you can feel the unique taste. If you are confused to choose, you can specify your choice after seeing the pictures of ice cream that is displayed on the wall around the top.

Ice cream is not eaten today have a secret in order to remain popular. For example, ice cream here using quality materials ranging from milk to other ingredients. All made by handmade, not taken from the factory so the quality will remain intact. Even the ice cream comes from Italy does not use preservatives. This is done because of Ragusa still consider the taste and customer satisfaction.

For the price, remained friendly Ragusa Ice Cream. Starting from Rp 8,000, - to Rp 28,000, -. At the front of this place there is also the brains and seller Juhi salad that can be food to accompany your ice cream. (Kumpulan.info)


Lihat juga:
Sushi
Hanamasa

Sate from Banten

Sate is famous because of Banten typical soft flesh. Cut the size of a small, soft goat sate with peanut sauce dressing crunchy smooth. Eat it with sweet soy sauce, so it feels more yummy. Moreover, when chewed steaming hot. Yum .. yum!

Take a stroll in the city of Cilegon, always fascinated me. This small town is always present culinary darling if passed. In Cilegon there is the famous duck sate, but this time I did not feel like eating duck sate. One of my friends asked me to went to Asmawi sate stall before returning to Jakarta.

Although still early, visitors who come almost meet this restaurant. I chose to sit on the outside because in a little claustrophobic. Dozens of lamb skewers and sate chicken was burnt,

I ordered one serving and one serving of goat sate chicken sate. Actually, many other menus, such as beef sate, lamb soup, chicken soup, and duck soup duck sate but unfortunately I am eager to taste is empty. So I have to berlega hearts with goat sate and chicken sate only.

A serving of goat and chicken sate contains ten sticks. Interestingly, both these skewers served with peanut sauce of crushed fine. Unlike in Jakarta, I always offered a willing peanut sauce or soy sauce as a seasoning, here all served with peanut sauce. Even though goat sate.

Even so, there is a small dish of soy sauce complete with pieces of tomato, chilli and garlic as a complement. Piece of meat is not too large, it is likely to be small and rather thin for chicken sate. While his medium-sized goat sate each piece, alternate with pieces of fat that makes tasty-tasty taste delicious.

Flesh soft, with a tasty peanut sauce cocolan. It's also becoming one of the uniqueness of Cilegon sate, peanut flavor with a savory taste look a little greasy traces on the surface. I am familiar with the sate seasoning should add a slightly sweet soy sauce in marinade.

Soy sauce used was carved stamp, it's not too sweet and a bit watery. So it does not damage the flavor of the original sate. Indeed even more delicious, sweet and savory vague. Prices portion of goat sate and chicken sate is also inexpensive,

Rp 18.000,00 enough alone. Oh yes, Asmawi satay hut also accept orders for a celebration event and salvation. (Danang - Koran Baru)

See also:
Wine
Sushi

Makan Sushi Gulung yuk

Ada yang pernah makan Sushi? Tahu Sushi Gulung? Sushi gulung adalah makanan yang berasal dari Asia yang diisi oleh nasi dan seafood yang dibungkus rumput laut (nori). Sampai akhir abad kedua puluh, Sushi gulung hanya tersedia di restoran. Saat ini, sejumlah perusahaan mempersiapkan Sushi gulung untuk penjualan eceran di toko kelontong. Meskipun banyak perusahaan-perusahaan ini menggunakan mesin pembuat Sushi yang disebut pembuat robot-untuk membentuk nasi dan menambahkan bumbu pada nasi tersebut, kualitas terbaik Sushi gulung masih buatan tangan. Seorang ahli sushi koki, Shokunin, bisa membuat gulungan Sushi dan kemudian memotong Sushi tersebut menjadi enam sampai delapan gulungan Sushi dalam hitungan yang cepat.

Para perusahaan yang memproduksi Sushi dengan menggunakan mesin bukan karena keinginan perusahaan tersebut ingin mempercepat produksi tapi karena kekurangan koki untuk membuat Sushi.


Waktu pembuatan sushi adalah tradisi waktu yang terhormat di Jepang. Membuat Sushi sama dengan melakukan suatu kerajinan seni. Kerajinan seni ini adalah tentang kebanggaan nasional yang kuat, dan sering dicatat bahwa ikan merah dan putih melambangkan beras merah dan putih bendera Jepang. Tradisi ini juga meluas ke jenis peralatan yang digunakan. Meskipun beberapa barang pengganti dapat diterima, di dapur tradisional Jepang peralatan-peralatan berikut akan tetap ditemukan: hangiri (bak kecil yang terbuat dari cemara diikat dengan simpai tembaga dan digunakan untuk pendinginan cuka beras), shamoji (datar, kayu, spatula dibulatkan digunakan untuk mencampur nasi), uchiwa (penggemar genggam terbuat dari bambu dan ditutup dengan kertas atau sutra digunakan untuk menghilangkan uap air dari beras Sushi), dan makisu (tikar terbuat dari bambu tipis strip dijalin bersama dengan string yang dipakai untuk menggulung Sushi). (Madehow)


Lihat juga:
Burger King
Sour Sally

Selasa, 02 November 2010

Nasi ala Jepang

Nasi adalah makanan pokok Jepang, dan membuatnya tepat bisa agak sulit jika Anda tidak tahu bagaimana. Jika Anda berpikir Anda akan menyiapkan nasi secara teratur, sebuah penanak nasi listrik akan membuat hidup anda jadi lebih mudah. Anda dapat memasak nasi gaya non-Jepang dan biji-bijian lain dalam rice cooker juga.

Beras Jepang, atau beras japonica, merupakan varietas sangat khusus. Untuk masakan Jepang tradisional Anda tidak bisa menggantikan beras lama-gandum, beras melati, beras basmati, beras Carolina jenis, dan sebagainya. Kadang-kadang saya mendengar orang mengatakan hal-hal seperti "Tapi aku bisa membuat onigiri dengan beras melati baik-baik saja, selama saya masak jadi bubur dan biji-bijian tetap bersatu". Tidak tidak tidak tidak tidak. Sebuah onigiri yang baik, roll Sushi yang baik, nigiri Zushi-baik, dan yang paling penting semangkuk beras yang baik tidak memiliki nasi lembek.

Yang non-varietas japonica yang melakukan kerja cukup baik adalah beras vialone Italia, yang merupakan beras medium-grain mirip dengan beras japonica. Arborio, carnaroli dan beras dijual 'padi puding' atau 'beras susu' di beberapa negara juga menengah gandum, tetapi mereka cenderung memiliki terlalu banyak pati beras, yang adalah apa yang membuat tekstur yang lembut di puding risotto atau beras. Vialone memiliki lapisan tepung kurang dan karena itu bekerja dengan baik. Lihat Looking Pada Beras untuk informasi lebih lanjut tentang berbagai jenis beras.

Idealnya, beras harus cukup segar. Beras terbaik adalah padi shinmai baru yang disebut, dibeli dalam 3 bulan panen. Sayangnya, itu hanya tentang mustahil untuk membeli beras yang segar di luar Jepang. Hanya membeli beras terbaik yang Anda mampu. Sekali Anda belajar bagaimana membuat nasi dengan benar, Anda benar-benar akan merasakan perbedaan antara berbagai jenis padi.

varietas Jepang 'kelas satu' Beberapa populer beras termasuk Sasanishiki, Koshihikari dan Akita Komachi. Mereka cenderung menjadi mahal. (Maki-justhungry)


Lihat juga:
Burger King
Soto